BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Kanker merupakan penyakit dengan
karakteristik adanya gangguan atau kegagalan mekanisme pengaturan multiplikasi
pada organisme multiseluler sehingga terjadi perubahan perilaku sel yang tidak
terkontrol.Perubahan tersebut disebabkan adanya perubahan atau transformasi
genetik, terutama pada gen-gen yang mengatur pertumbuhan, yaitu protoonkogen
dan gen penekan tumor.
Sel-sel yang mengalami transformasi
terus-menerus berproliferasi dan menekan pertumbuhan sel normal.Kanker
merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang tinggi. Data Global
action against canser(2005) dari WHO(World
Health Organization)menyatakan bahwa
kematian akibat kanker dapat mencapai angka 45% dari tahun 2007 hingga 2030,
yaitu sekitar 7,9 juta jiwa menjadi 11,5 juta jiwa kematian. Di Indonesia,
menurut laporan Riskesdes (2007) prevalensi kanker mencapai 4,3 per 1000
penduduk dan menjadi penyebab kematian nomor tujuh (5,7%) setelah sroke,
tuberkulosis, hipertensi, trauma, perinatal dan diabetes melitus.
Di negara berkembang, kanker
merupakan penyebab utama kematian yang disebabkan oleh penyakit pada anak
diatas usia enam bulan. Data kanker laporan Riskesdes tahun 2007 menyatakan
bahwa Indonesia setiap tahunnya ditemukan sekitar 4.100 pasien kanker anak yang
baru. Dari keseluruhan kasus kanker yang ditemukan, meskipun kanker masih
jarang ditemukan terjadi pada golongan usia anak atau masih sekitar 2-6%, namun
kanker merupakan penyakit degenerative yang
menyebabkan 10% kematian pada anak.
Kanker yang berasal dari jaringan
epitel disebut karsinoma..Karsinoma sel skuamosa adalah tumor ganas yang
berasal dari jaringan epithelium dengan struktur sel yang berkelompok, mampu
berinfiltrasi melalui aliran darah dan limfatik yang menyebar keseluruh
tubuh(Cancer Biology, 2000).Karsinoma sel skuamosa merupakan jenis kanker yang
paling sering terjadi di rongga mulut yaitu sekitar 90-95% dari total keganasan
pada rongga mulut. Lokasi Karsinoma sel skuamosa rongga mulut biasanya terletak
pada lidah (ventral, dan lateral), bibir, dasar mulut, mukosa bukal, dan daerah
retromolar.Karsinoma sel skuamosa pada lidah merupakan tumor ganas yang berasal
dari mukosa epitel rongga mulut dan sebagian besar merupakan jenis karsinoma
epidermoid.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa definisi cancer secara umum ?
2.
Apa penyebab dari cancer ?
3.
Bagaimana patofisiologi cancer ?
4.
Bagaimana tanda dan gejala penyait cancer ?
5.
Bagaimana penatalaksaan dari penyakit cancer ?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui definisi cancer secara umum.
2.
Mengetahui penyebab dari cancer.
3.
Mengetahui patofisiologi cancer.
4.
Mengetahui tanda dan gejala penyait cancer.
5.
Mengetahui penatalaksaan dari penyakit cancer.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kanker
adalah penyakit yang menyerang proses dasar kehidupan sel, mengubah genom sel
(komplemen genetik total sel) dan menyebabkan penyebaran liar dan pertumbuhan
sel-sel.
Kanker adalah istilah umum untuk petumbuhan sel tidak normal(yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama) yang dapat menyusup (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang ke jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. Kanker bukan merupakan penyakit menular.
Kanker merupakan penyakit atau kelainan pada tubuh sebagai akibat dari sel – sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal, di luar batas dan sangat liar.
Kanker adalah istilah umum untuk petumbuhan sel tidak normal(yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama) yang dapat menyusup (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang ke jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. Kanker bukan merupakan penyakit menular.
Kanker merupakan penyakit atau kelainan pada tubuh sebagai akibat dari sel – sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal, di luar batas dan sangat liar.
Jenis - jenis kanker :
1) Karsinoma
Merupakan jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan epitel seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mukus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rektum, lambung, pankreas, dan esofagus.
2) Limfoma
Merupakan kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lakteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus dan sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa)
3) Leukimia
Leukimia tidak membentuk massa tumor, tetapi memnuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.
4) Sarkoma
Merupakan kanker jaringan penunjang yang berada di bawah permukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel – sel yang ditemukan diotot dan tulang.
5) Glioma
Merupakan kanker susunan saraf, misalnya sel – sel glia (jaringan penunjang) disusunan saraf pusat
6) Karsinoma insitu
Ini adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif (kalian/luka yang belum menyebur).
1) Karsinoma
Merupakan jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan epitel seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mukus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rektum, lambung, pankreas, dan esofagus.
2) Limfoma
Merupakan kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lakteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus dan sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa)
3) Leukimia
Leukimia tidak membentuk massa tumor, tetapi memnuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.
4) Sarkoma
Merupakan kanker jaringan penunjang yang berada di bawah permukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel – sel yang ditemukan diotot dan tulang.
5) Glioma
Merupakan kanker susunan saraf, misalnya sel – sel glia (jaringan penunjang) disusunan saraf pusat
6) Karsinoma insitu
Ini adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif (kalian/luka yang belum menyebur).
Lokasi kanker
1) Kanker kolorektal
1) Kanker kolorektal
Tanda dan gejala kanker kolon pada
lansia dapat meliputi perdarahan rektal, darah merah atau hitam dalam feces,
perubahan kebiasaan BAB (konstipasi atau diare, feses yang mengecil). Tumor
dalam kolon kanan dapat menjadi besar dan dapat menyebabkan nyeri tumpul yang
samar – samar dan rasa tidak nyaman pada abdomen. Tumor dalam kolon kiri
cenderung lebih kecil dan lebih berinfiltrasi, dengan perdarahan dan
kemungkinan obstruksi usus.
2) Kanker paru
2) Kanker paru
Resiko kanker paru 10 kali lebih
tinggi pada perokok dari pada orang yang tidak merokok.Tingginya mortalitas
akibat kanker paru sebagian disebabkan karena diagnosis yang terlambat,
biologis tumor yang agresif, seringnya metastasis ke otak dan organ – organ
vital yang lain, dan tidak efektifnya pengobatan konvensional.Tidak seperti
kanker payudara, deteksi dini kanker paru tidak menjamin kesempatan yang baik
untuk penyembuhan.Gejala batuk yang menetap, batu dengan sputum berdarah, atau
kesulitan bernapas dapat mengindikasikan kanker paru.Keletihan dan kehilangan
berat badan secara tiba – tiba sering merupakan gejala dari penyakit yang lebih
lanjut.
3) Kanker payudara
3) Kanker payudara
Selain adanya massa, tanda – tanda
kanker yang lain adalah retraksi kulit atau adanya lubang kecil pada kulit dan
adanya perubahan kontur payudara dari yang biasanya. Sekresi serosanguinosa
dari puting susu (jarang) pada wanita yang berusia lebih dari 50 tahun sering
dikaitkan dengan kanker payudara. Pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan
jika ditemukan benjolan atau jika mamogram mecurigakan atau kedua – duanya
dapat meliputi aspirasi cairan dari kista, ultrasonografipada area tersebut,
dan biopsi lesi.
4) Kanker ginekologik
4) Kanker ginekologik
Kanker ovarium sebagai kanker
ginekologi yang paling sering meningkat dengan bertambahnya usia. Faktor resiko
yang berhubungan dengan kanker ini termasuk riwayat keluarga dengan kanker
ovarium dan infertilitas.Pembesaran pinggul dan rasa tidak nyaman pada abdomen
adalah gejala yang mungkin terjadi pada kanker ovarium.
5) Kanker prostat
5) Kanker prostat
Kanker prostat adalah penyebab kedua
kanker pada pria lansia dan merupakan penyebab ketiga kematian akibat kanker
pada pria yang berusia 65 tahun atau lebih. Gejala – gejala tidak terjadi
sampai kanker telah menyerang daerah sekitarnya atau telah menyebar dan pada
umumnya termasuk kesulitan dalam berkemih, hematuria, dan nyeri punggung atau
tulang,
6) Kanker kulit
6) Kanker kulit
Pemeriksaan kulit seseorang secara
mandiri dapat berguna untuk deteksi dini lesi kulit yang mencurigakan yang
mungkin merupakan kanker atau premalignan.Adanya perubahan pada kulit dan tahi
lalat harus dikaji. Kaker kulit yang paling serius melanoma maligna, lebih
mematikan pada lansia dan telah meningkat secara dramatis pada orang yang
berusia 65 tahun dan lebih dalam waktu 20 tahun terakir ini.
7) Kanker gastrointerstinal
7) Kanker gastrointerstinal
Berbagai macam tumor GI adalah
penyebab morbiditas dan mortalitas yang penting pada populasi lansia.
a) Kanker lambung
a) Kanker lambung
Gejala- gejalanya biasanya terjadi
setelah penyakit berada pada tahap lanjut dan termasuk nyeri epigastrik,
penurunan berat badan , rasa penuh pada lambung setelah makan sejumlah kecil
makanan dan hematemesis. Intervensi pembedahan pada umumnya merupakan satu –
satunya kemungkinan untuk penyembuhan kanker lambung.
b) Kanker pancreas
b) Kanker pancreas
Penggunaan tembakau dan pankreatitis
kronis adalah faktor resiko yang penting.Penapisan rutin tidak dianjurkan dan
gejala – gejala mungkin tidak spesifik.Pembedahan mungkin dapat menyembuhkan,
tetapi kemoterapi dan radiasi lebih sering diguakan untuk upaya paliatif.
c) Kanker esophagus
c) Kanker esophagus
Kesulitan menelan dan nyeri
epigastrik adalah gejala potensial dari kanker esophagus. Kanker yang
berhubungan dengan tembakau ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia
60-an dan 70-an. Intervensi pembedahan mungkin dapat menyembuhkan tetapi
sebagian besar pasien mendapatkan kemoterapi atau terapi radiasi untuk upaya
paliatif.
d) Kanker kandung kemih
Hematuria, sering berkemih, dan
kesulitan dalam berkemih yang merupakan gejala umum infeksi kandung kemih, juga
dapat menjadi gejala – gejala kanker kandung kemih.Pasien yang bergejala
memerlukan suatu pemeriksaan termasuk pemeriksaan sistoskopi kandung kemih,
termasuk biopsy.Penggunaan temabakau juga merupakan faktor resiko untuk kanker
ini.
9) Kanker kepala dan leher
9) Kanker kepala dan leher
Kanker ini sering terjadi pada
lansia terutama pada pria lansia.Konsumsi alkohol dan penggunaan tembakau
merupakan faktor resiko yang penting.Pengkajian rongga mulut sangat penting.
Kesulitan menelan, suara serak, massa pada leher, atau terjadinya lesi baru
dalam daerah mulut harus dikaji lebih lanjut. Pembedahan dan terapi radiasi
mungkin menyembuhkan tetapi dapat mengakibatkan morbiditas dan distsres psikologis
yang signifikan.
2.2 Etiologi
Penyebab
kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti, karena
merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun
ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko kanker, sebagai
berikut
1. Faktor Keturunan
Faktor
genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi
menderita kanker tertentu dibandingkan keluarga lainnya.
2. Faktor Lingkungan
Merokok
meningkatkan resiko terjadinya kanker paru-paru, mulut, laring (pita suara),
dan kandung kemih.Faktor lingkungan lainnya, yaitu Sinar Ultraviolet
matahari serta radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan
dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan
ledakan bom atom hingga menjangkau jarak sangat jauh.
3. Faktor Makanan Berbahan
Kimia
Makanan
juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker,
terutama kanker pada saluran pencernaan. Seperti makanan junkfood,
snack, dan makanan yang mengandung bahan kimia.
4. Faktor Terserang Virus
Virus
yang dicurigai dapat menyebabkan kanker antara lain :
a. Virus
Papilloma
b. Virus
Sitomegalo
c. Virus
Hepatitis B
d. Virus
Epstein – Bar
e. Virus
Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah
lainnya.
5. Infeksi
Parasit
Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih
karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih.
6. Faktor Perilaku
7. Perilaku
yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman
beralkohol. Selain itu, perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim
diusia dini dan sering ganti pasangan.
8. Gangguan Keseimbangan
Hormonal
Hormon
estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung
mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya
pertumbuhan sel yang berlebihan.Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon
estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker
payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah
zakar pada pria.
9. Faktor Kejiwaan
10. Stres
berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh.
Keadaan tegang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi
hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
11. Radikal Bebas
Radikal
bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai
electron bebas tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber-sumber
radikal bebas yaitu : 1) Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan
dari proses metabolism; 2) Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk
racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan
sinar ultraviolet dari matahari; 3) Radikal bebas diproduksi secara
berlebihan pada waktu kita makan berlebihan (berdampak pada proses
metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress
secara fsik, psikologis,maupun biologis.
2.3 Patofisiologi
dan Pathways
Patofisiologi Penyakit Kanker adalah
kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya.Setiap
organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker.Hampir semua kanker yang
dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker
dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis cacat yang umum).
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar.Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia.Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya :
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar.Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia.Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya :
·
Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa
menyebabkan sel dan sel anangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat.
·
Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa
mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya.
·
Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel
bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat.
·
Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat
telomeres, membuat sel rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya.
Pathways
Cancer Staging
Setelah terdeteksi adanya kanker dalam
tubuh seseorang, maka dokter akan melakukan biopsy (pengambilan sampel tubuh)
untuk mengetahui seberapa ganasnya tumor tersebut. Ada beberapa metode untuk
menentukan tahap-tahap kanker.Sistem yang banyak digunakan adalah sistem TNM,
singkatan dari tumor (T), node (N), dan metastasis (M). TNM didasarkan pada
tiga faktor :
a. Berapa besar tumor utama
dan dimana letaknya? (T). Menggunakan angka
(0-2) untuk ukuran dan huruf (a-b) untuk lokasinya.
T1:
Ukuran tumor adalah 5 cm (cm) atau lebih kecil.
T1a: Tumor ini dangkal.
T1b: Tumor ini dalam.
T2: Ukuran tumor lebih besar dari 5 cm.
T2a: Tumor ini dangkal.
T2b: Tumor ini dalam.
T1a: Tumor ini dangkal.
T1b: Tumor ini dalam.
T2: Ukuran tumor lebih besar dari 5 cm.
T2a: Tumor ini dangkal.
T2b: Tumor ini dalam.
b. Apakah sel menyebar ke
kelenjar getah bening ? (N). Setiap jenis
tumor mengalir ke kelenjar getah bening di dekatnya disebut kelenjar getah
bening regional
N0:
Kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening regional.
N1: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening regional.
N1: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening regional.
c. Apakah sel menyebar ke
bagian tubuh yang lain/ metastasis? (M)
M0: Kanker tidak metastasis.
M1: Terdapat metastasis ke bagian lain dari tubuh.
Histologis grade (G). Histologis grade menggambarkan betapa berbedanya sel-sel kanker dari sel-sel jaringan normal ketika diperiksa di bawah mikroskop, apakah termasuk grade (G) rendah atau G tinggi.
Kanker tahap pengelompokan
Dokter menetapkan tahap kanker dengan menggabungkan klasifikasi T, N, dan M.
Tahap I: meliputi tumor grade rendah, T1a, T1b, T2a, T2b, dan N0, M0.
Tahap II: tumor grade tinggi, T1a atau T2a, N0, M0.
Tahap III: tumor grade tinggi ,T2b, N0, M0.
Tahap IV: tumor grade rendah atau tinggi, N1,M1,T1- T2.
M0: Kanker tidak metastasis.
M1: Terdapat metastasis ke bagian lain dari tubuh.
Histologis grade (G). Histologis grade menggambarkan betapa berbedanya sel-sel kanker dari sel-sel jaringan normal ketika diperiksa di bawah mikroskop, apakah termasuk grade (G) rendah atau G tinggi.
Kanker tahap pengelompokan
Dokter menetapkan tahap kanker dengan menggabungkan klasifikasi T, N, dan M.
Tahap I: meliputi tumor grade rendah, T1a, T1b, T2a, T2b, dan N0, M0.
Tahap II: tumor grade tinggi, T1a atau T2a, N0, M0.
Tahap III: tumor grade tinggi ,T2b, N0, M0.
Tahap IV: tumor grade rendah atau tinggi, N1,M1,T1- T2.
2.4 Tanda
dan Gejala
Gejala umum kanker biasanya tergantung pada jenis, tempat dan stadium kanker. Dari sini kemudian, gejala umum kanker adalah sebgai berikut :
Gejala umum kanker biasanya tergantung pada jenis, tempat dan stadium kanker. Dari sini kemudian, gejala umum kanker adalah sebgai berikut :
a. Pembengkakan pada organ tubuh yang
terkena ( misal ada benjolan di payudara, diperut.
b. Terjadi perubahan warna (misal
perubahan warna tahi lalat)
c. Demam kronis
d. Terjadinya batuk kronis (terutama
kanker paru) atau perubahan suara (pada kanker leher).
e. Terjadinya perubahan pada sistem
pencernaan/ kandung kemih (misal perubahan pola BAB, BAB berdarah,dsb)
f. Penurunan nafsu makan dan berat
badan.
g. Keluarnya cairan atau darah tidak
normal (misal keluar cairan abnormal dari puting payudara).
Sedangkan dilihat dari penyebabnya, komplikasi akibat kanker
dibagi 3 yaitu :
a. Akibat langsung kanker (misalnya,
sumbatan saluran cerna pada kanker usus, patah tulah pada kanker tulang, dst)
b. Akibat tidak langsung (misalnya,
demam, penuruna berat badan, anemia, penurunan kekebalan tubuh, dsb)
c. Akibat pengobatan (misalnya,
pembengkakan akiba sumbatan kelenjar getah bening pada radiasi kanker payudara,
gangguan saraf tepi, penurunan kadar sel darah, kebotakan pada kemoterapi)
2.5 Penatalaksanaan
1. Kemoterapi
Penggunaan obat anti kanker yang bertujuan mematikan sel kanker
Indikasi dan prinsip :
Penggunaan obat anti kanker yang bertujuan mematikan sel kanker
Indikasi dan prinsip :
a. Sebanyak mungkin mematikan sel
kanker seminimal mungkin mengganggu sel normal.
b. Dapat digunakan untuk : pengobatan,
pengendalian, paliatif.
c. Jangan diberikan jika
bahaya/komplikasinya lebih besar dari manfaatnya.
d. Obat kemotherapi umumnya sangat
toksik, teliti/cermat evaluasi kondisi pasien
Kompilaksinya :
1) Efek samping :
· nausea, vomiting
· alopecia
· rasa (pengecap) menurun
· mucositis
2) Toksik :
· hematologik : depresi sumsum tulang, anemia
· ginjal, hepar.(http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-kanker/)
Kompilaksinya :
1) Efek samping :
· nausea, vomiting
· alopecia
· rasa (pengecap) menurun
· mucositis
2) Toksik :
· hematologik : depresi sumsum tulang, anemia
· ginjal, hepar.(http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-kanker/)
2. Radiotherapy
a. Menggunakan X-ray atau
radiopharmaceuticals (radionuclides).(http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-kanker/)
b. Terapi radiaisi eksternal yaitu
pengobatan noninvasive dan mungkin lebih sering disarankan untuk lansia lemah
yang tidak mampu menjalani pembedahan. (Buku Ajar Keperawatan Gerontik,2006)
3. Pembedahan
Pembedahan dapat digunakan sebagai upaya kuratif atau digunakan untuk meingkatkan kualitas hidup. Pembedahan kurang menimbulkan debilitasi dari pada kemoterapi atau terapi radiasi untuk pasien yang cukup sehat utnuk menjalani anastesi dan hanya merupakan satu – satunya terapi untuk banyak lansia dengan kanker. (Buku Ajar Keperawatan Gerontik,2006)
Pembedahan dapat digunakan sebagai upaya kuratif atau digunakan untuk meingkatkan kualitas hidup. Pembedahan kurang menimbulkan debilitasi dari pada kemoterapi atau terapi radiasi untuk pasien yang cukup sehat utnuk menjalani anastesi dan hanya merupakan satu – satunya terapi untuk banyak lansia dengan kanker. (Buku Ajar Keperawatan Gerontik,2006)
4. Immunoterapi
Immunoterapi yang disebut juga terapi biologis merupakan jenis pengobatan kanker yang relative baru. Sekalipun demikian diperkirakan akan segera maju pesat dan menjadi andalan para dokter dalam upaya penyembuhan kanker secara total.
Tidak beda dengan imunisasi pada umumnya, immunoterapi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh guna melawan sel –sel kanker. Ada tiga macam immunoterapi, yaitu aktif (vaksin kanker), pasif, dan terapi adjuvant.
Immunoterapi yang disebut juga terapi biologis merupakan jenis pengobatan kanker yang relative baru. Sekalipun demikian diperkirakan akan segera maju pesat dan menjadi andalan para dokter dalam upaya penyembuhan kanker secara total.
Tidak beda dengan imunisasi pada umumnya, immunoterapi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh guna melawan sel –sel kanker. Ada tiga macam immunoterapi, yaitu aktif (vaksin kanker), pasif, dan terapi adjuvant.
5. Terapi gen
Terapi gen dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
Terapi gen dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
a. Mengganti gen yang rusak atau
hilang.
b. Menghentikan kerja gen yang
bertanggung jawab terhadap pembentukan sel kanker.
c. Menambahkan gen yang membuat sel
kanker lebih mudah dideteksi dan di hancurkan oleh system kekebalan tubuh,
kemoterapi, maupun radioterapi.
d. Menghentikan kerja gen yang memicu
pembuatan pembuluh darah baru di jaringan kanker sehingga sel – sel kankernya
mati.
Pemeriksaan :
a. Pemindaian/scanning
(misalnya pemindaian hati atau tulang)
b. Pewarnaan
terhadap jaringan sehingga bila ada kanker jaringan patologis dapat diketahui.
c. CT
(Computed Tomography)
d. MRI
(Magnetic Resonance Imaging)
e. Mediastinoskopi
f. Biopsi
sumsum tulang, yaitu pengambilan sample jaringan tubuh.
g. Endoskopi,
untuk melihat kanker di bagian dalam tubuh manusia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·
Kanker adalah penyakit yang menyerang proses dasar kehidupan
sel, mengubah genom sel (komplemen genetik total sel) dan menyebabkan
penyebaran liar dan pertumbuhan sel-sel.
·
Penyebab kanker
biasanya tidak dapat diketahui secara pasti, karena merupakan gabungan
dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan.
·
Tanda dan Gejala
Gejala umum kanker biasanya tergantung pada jenis, tempat dan stadium kanker. Sedangkan dilihat dari penyebabnya, komplikasi akibat kanker dibagi 3 yaitu :
Gejala umum kanker biasanya tergantung pada jenis, tempat dan stadium kanker. Sedangkan dilihat dari penyebabnya, komplikasi akibat kanker dibagi 3 yaitu :
1. Akibat langsung kanker (misalnya,
sumbatan saluran cerna pada kanker usus, patah tulah pada kanker tulang, dst)
2. Akibat tidak langsung (misalnya,
demam, penuruna berat badan, anemia, penurunan kekebalan tubuh, dsb)
3. Akibat pengobatan (misalnya,
pembengkakan akiba sumbatan kelenjar getah bening pada radiasi kanker payudara,
gangguan saraf tepi, penurunan kadar sel darah, kebotakan pada kemoterapi)
0 komentar:
Posting Komentar