PAKET PENYULUHAN DAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PREEKLAMPSIA BERAT
Bidang Studi : Ilmu
Keperawatan Maternitas
Pokok Bahasan :
SUB Bahasan : Preeklampsia Berat (PEB)
Sasaran : Pasien, keluarga pasien, dan
pengunjung
Tempat : Ruang 8 (Obstetri) IRNA III Rumah
Sakit Dr. Saiful
Anwar (RSSA) Malang
Hari / Tanggal : Rabu,
12 Maret 2014
Waktu : 1 x 45 menit
Penyuluh : Kelompok 6 Poltekkes Kemenkes Malang,
Prodi DIII
Keperawatan
Lawang.
1.
TOPIK
Preeklamsia
berat
2.
PERMASALAHAN
Di dunia ini setiap menit seorang
perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan
persalinan. 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000
perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia,
2 orang ibu meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Begitu
juga dengan kematian anak, di Indonesia setiap 20 menit anak usia di bawah 5
tahun meninggal. Dengan kata lain 30.000 anak balita meninggal setiap hari dan
10,6 juta anak balita meninggal setiap tahun. Sekitar 99 % dari kematian ibu dan
balita terjadi di negara miskin, terutama di Afrika dan Asia Selatan. Di dunia
ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait
dengan kehamilan dan persalinan. Dengan kata lain, 1.400 perempuan meninggal
setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena
kehamilan dan persalinan. Sebagai perbandingan, angka kematian bayi di negara
maju seperti di Inggris saat ini sekitar 5 per 1.000 kelahiran hidup . Sebagian
besar kematian perempuan disebabkan komplikasi karena kehamilan dan persalinan,
termasuk perdarahan, infeksi, aborsi tidak aman, tekanan darah tinggi dan
persalinan lama (Anonim, 2005).
Preeklampsia-eklampsia merupakan
kesatuan penyakit yang masih merupakan penyebab utama kematian ibu dan penyebab
kematian perinatal tertinggi di Indonesia. Sehingga diagnosis dini preeklampsia
yang merupakan pendahuluan eklampsia serta penatalaksanaannya harus
diperhatikan dengan seksama. Disamping itu, pemeriksaan antenatal yang teratur
dan secara rutin untuk mencari tanda preeklampsia yaitu hipertensi dan
proteinuria sangat penting dalam usaha pencegahan, disamping pengendalian
faktor-faktor predisposisi lain (Sudinaya, 2003).
Insiden preeklampsia sangat
dipengaruhi oleh paritas, berkaitan dengan ras dan etnis. Disamping itu juga
dipengaruhi oleh predisposisi genetik dan juga faktor lingkungan. Sebagai
contoh, dilaporkan bahwa tempat yang tinggi di Colorado meningkatkan insiden
preeklampsia. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa wanita dengan sosio
ekonominya lebih maju jarang terkena preeklampsia. Preeklampsia lebih sering
terjadi pada primigravida dibandingkan multigravida. Faktor risiko lain yang
menjadi predisposisi terjadinya preeklampsia meliputi hipertensi kronik,
kelainan faktor pembekuan, diabetes, penyakit ginjal, penyakit autoimun seperti
Lupus, usia ibu yang terlalu muda atau yang terlalu tua dan riwayat
preeklampsia dalam keluarga (Cunningham, 2003).
Dalam memberikan asuhan keperawatan
perawat berperan sebagai pendidik, konselor dan bekerjasama dengan tim kesehatan
lainnya. Oleh karena itu pentingnya peran ibu untuk mengurangi / mencegah
resiko terjadinya pre eklampsia menjadi eklampsia.
3.
TUJUAN
a. TujuanUmum
Setelah dilakukan penyuluhan ini,
diharapkan peserta penyuluhan dapat Agar penderita / keluarga mengerti tentang
masalah penyakitnya sehingga lebih kooperatif dalam pengobatan dan pencegahan
memburuknya penyakit.
b. TujuanKhusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini, peserta penyuluhan
dapat :
a.
Menjelaskan pengertian
preeklampsia berat.
b.
Menjelaskan penyebab preeklampsia berat.
c.
Menjelaskan tanda-tanda preeklampsia berat
d.
Menjelaskan penanganan preeklampsia berat.
e.
Menjelaskan bahaya preeklampsia berat.
f.
Menyebutkan cara
pencegahan preeklampsia berat.
4.
SASARAN
a. Sasaran
Langsung
Seluruh
pasien di Ruang 8 (Obstetri) IRNA III RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
b. Sasaran
Tidak Langsung
Seluruh pasien, keluarga pasien, dan pengunjung
pasien di Ruang 8 (obstetri) IRNA III RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
5.
PENGORGANISASIAN
Moderator : Septia Puji Astuti
Penyaji :
Aden Mahardika
Observer : Endy Vilanty
Fasilitator : Bella Martha Lena
Job
Description
1) Moderator :
Mengarahkan jalannya acara
2) Penyaji :
Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
3) Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk
bergerak secara aktif dalam diskusi
4) Observer :Mengamati dan mencatat proses
jalannya penyuluhan, mengevaluasi jalannya penyuluhan
6.
METODE
·
Tutorial
·
Tanya Jawab
7.
MEDIA
·
Leaflet
·
LCD dan Laptop
8.
PELAKSANAAN DAN KONTRAK WAKTU PENYULUHAN
Terlampir
9.
EVALUASI
a. Evaluasi
Struktur
1. Penyelenggaraan
penyuluhan preeklamsia berat dilaksanakan diruang penyuluhan ruang 8 (obstetri)
IRNA III.
2. Pelaksanaan
penyuluhan preeklampsia berat sudah dikonsulkan dengan pembimbing.
3. Peserta
hadir tepat waktu ditempat pelaksanaan penyuluhan preeklampsia berat
4. Peserta
mengisi lembar absensi.
b. Evaluasi
Proses
1. Peralatan
untuk penyuluhan preeklamsia berat telah dipersiapkan sebelum acara dimulai.
2. Peserta
aktif bertanya dan penyaji menjawab pertanyaan dengan benar.
3. Tidak
ada peserta yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang tidak jelas.
c. Evaluasi
Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan
sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang
diberikan sesuai dengan tujuan khusus.
No
|
Acara
|
Waktu
|
Tahapan
|
Kegiatan
|
Media
|
Metode
|
|
Penyuluhan
|
Peserta
|
||||||
1
|
Ceramah
|
5 menit
|
Pembukaan
|
·
Mengucapkan Salam
·
Memperenalkan diri
·
Menjelaskan judul
materi serta tujuan yang akan dicapai oleh peserta penyuluhan dan melakukan
kontrak waktu
·
Menggali pengetahuan
peserta penyuluhan
|
·
Menjawab salam
·
Memperhatikan dan
Mendengarkan
|
Laptop
dan
LCD
|
Tutorial
|
2
|
Ceramah
|
30 menit
|
Penyajianmateri
|
Menjelaskan pada
peserta tentang :
·
Pengertian PEB
·
Penyebab PEB
·
Tanda-tanda PEB
·
Penanganan PEB
·
Bahaya PEB
·
Pencegahan PEB
|
Memperhatikandan
mendengarkan penyaji materi
|
LCD
dan
Laptop
|
Tutorial
|
3
|
Tanya jawab dan
Diskusi
|
5 menit
|
Evaluasi
|
·
Memberikan
reinforcemen positif kepada peserta atas kemampuan bertanya
·
Menjawab pertanyaan
peserta
·
Memberikan pertanyaan
tentang materi yang telah disampaikan
|
·
Bertanya tentang hal-hal yang belum
dimengerti
|
LCD dan
Laptop
|
Tutorial
dan
Tanya Jawab
|
4
|
Ceramah
|
5 menit
|
Penutup
|
·
Menyimpulkan hasil
penyuluhan
·
Mengucapkan terima
kasih atas peran serta peserta yang telah berpartisipasi
·
Menutup acara
penyuluhan
|
|
Leaflet
|
Tutorial
|
10.
MATERI
b.
Pengertian
:
Pre
eklampsia adalah penyakit yang timbul oleh karena kehamilan yang ditandai
dengan :
·
tensi tinggi /
hipertensi
·
bengkak-bengkak pada
seluruh badan.
·
proteinuria , yaitu
adanya zat protein dalam air seni
·
biasanya terjadi pada
umur kehamilan diatas 20 minggu
c.
Penyebab
:
Penyebab
pasti belum ditemukan , namun ada faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
terkena PEB antara lain :
1.
primigravidaria
(kehamilan pertama )
2.
kehamilan
kembar
3.
kehamilan
“kembar air” (hydramnion)
4.
hamil
anggur (mola hidatidosa)
5.
ibu
penyakit kencing manis
6.
umur
ibu >35th atau , 20th
7.
ibu
dengan kegemukan
8.
tekanan
darah tinggi sebelum hamil
9.
penyakit
ginjal
10. pernah pre eklamsi pada kehamilan
sebelumnya
d.
Tanda-tanda
Preeklamsia Berat
·
Tekanan
darah ≥ 160/110 mmHg
·
Proteinura
≥ +2
·
keluhan
:
·
Nyeri
kepala yang hebat
·
Penglihatan
kabur
·
Air
kencing <2gelas/hari
·
Nyeri
ulu hati
·
Gangguan
kesadaran
·
Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan fungsi liver , penurunan jumlah
trombosit dan adanya perdarahan pada pembuluh darah.
e.
Penanganan
·
ibu
harus diopname di RS
·
dipasang
infus dan kateter
·
diberikan
obat pencegah kejang
·
diberiakn
obat penurunan tekanan darah bila dipelukan
·
pemeriksaan
laboratorium
·
bila
usiakehamilan ,37 minggu.
·
Apabila
kondisi ibu dan janin baik maka kehamilan dipertahankan sampai cukup bulan (≥38
minggu)
·
bila
usia kehamilan >37 minggu atau ada kegagalan dalam perawatan untuk usia
kehamilan <37 minggu (keadaan ibu dan janin memburuk )
·
janin
dilahirkan dengan cara sesuai kondisi ibu dan janin saat itu.
f.
Bahaya
1.
pada
ibu :
·
kejang-kejang
·
perdarahan
otak
·
koma
sampai meninggal
2.
Pada
anak :
·
kekurangan
o2 sampai meninggal
g. Pencegahan/lain-lain
·
ibu
sebaiknya tidak hamil pada usia <20th >35th
·
ibu
tidak kegemukan / obesitas
·
kontrol
rutin setelah pulang dari RS
·
40
hari setelah melahirkan ibu KB
·
Jarak
anak minimal 2th
·
kontrol
rutin apabila hamil lagi , semenjak terlambat haid sampai melahirkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham F, Leveno K, Bloom S,
Hauth J, Gilstrap L, Wenstrom K, Hypertensive Disorders in Pregnancy, dalam
William Obstetrics, edisi ke-22, New York: McGraw-Hill, 2005 : 761-808
2. Mariam siti, Makalah pre-eklampsia,
14 april 2013, diakses tanggal 27 juni 20013 dari,
http://sitimaryamhsb.makalah-pre-eklamsia.html
3. Gopar adul, pdf.Preeklampsi, 12 mey
2012, diakses tanggal 27 juni 2013 dari,
http://adulgopar.files.wordpress.com/preeklampsia.pdf
4. Prawirohardjo S, Pre-eklampsia dan
Eklampsia, dalam Ilmu Kebidanan, edisi ke-3, Wiknjosastro H, Saifuddin A,
Rachimhadhi T, penyunting, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 2005: 281-301
0 komentar:
Posting Komentar