Sabtu, 06 Desember 2014

Makalah perkembangan sistem informasi kesehatan di Indonesia

Diposting oleh Unknown di 03.33
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Upaya kesehatan merupakan suatu komponen Sistem Kesehatan Nasional. Untuk penyelenggaraan system kesehatan yang terarah diperlakukan pengembangan manajemen upaya kesehatan dimana informasi merupakan sarana penunjang yang perlu selalu ditingkatkan. Untuk menampung banyaknya dan luasnya area cakupan data dan informasi yang dibutuhkan maka dibutuhkan suatu system informasi kesehatan nasional (SIKNAS) yang dapat menjangkau seluruh data dari setiap institusi kesehatan. Salah satu alasan yang mendorong pembuatan SIKNAS ini adalah pencatatan dan pelaporan sering kali over laps sehingga dirasakan menjadi beban bagi masyarakat daerah. Namun, system yang ada selama ini tidak berjalan sebagaimana mestinya dikarenakan pengelolaannya tidak dilakukan dengan serius atau non professional diantaranya informasi yang ada jarang di update, bahasanya kurang komunikatif (kurang menarik untuk dibaca), lambat untuk mengakesnya dan jaringan diaktifkan ketika ada proyek saja (Bambang Hartono, 2008).
Rumah sakit merupakan organisasi yang padat karya/profesi, padat modal dan padat teknologi serta informasi yang dihasilkan sangat beragam. Dengan beragamnya informasi yang dihasilkan dibutuhkan pengelolaan yang serius mulai dari data yang diperoleh, diproses hingga informasi yang dihasilkan. Bagi suatu organisasi, informasi merupakan sumber daya yang berharga. Berbagai kegiatan operasional dan pengambilan keputusan tergantung dari informasi yang tersedia. Dukungan informasi yang memadai dapat mengurangi ketidakpastian dan resiko pengambilan keputusan yang salah arah (dr. Yawestri Pudjiati, MARS, 2001).
Keberhasilan upaya kesehatan ditentukan oleh berbagai variable, antara lain angka kesakitan dan kematian, berat badan bayi waktu lahir, jangkauan pelayanan, penggunaan dari tempat tidur rumah sakit, ketenagaan, sarana (obat-obatan dan peralatan kesehatan juga dana yang tersedia) serta social budaya dari masyarakat. Informasi tersebut dapat bersumber dari institusi kesehatan diantaranya rumah sakit. Sedangkan informasi yang diperoleh dari rumah sakit bersumber dari data hasil pencatatan medic rumah sakit (Horry Fanggidae, SKM, 1982).
Oleh karena itu, perlu adanya perkembangan system informasi kesehatan untuk mencapai system manajemen informasi yang optimal.



1.2   Rumusan Masalah
a.       Apakah yang dimaksud dengan sistem informasi kesehatan ?
b.       Apakah tujuan dari sistem informasi kesehatan ?
c.       Bagaimana manfaat sistem informasi kesehatan ?
d.       Bagaimanakah perkembangan sistem informasi kesehatan di Indonesia

1.3   Tujuan Penulisan
a.       Untuk mengetahui pengertian sistem informasi kesehatan
b.       Untuk mengetahui tujuan sistem informasi kesehatan
c.       Untuk mengetahui manfaat sistem informasi kesehatan
d.       Untuk mengetahui perkembangan sistem informasi kesehatan di Indonesia























BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik  informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kinerja sistem kesehatan.
Sistem informasi kesehatan adalah integrasi antara perangkat, prosedur, dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam literatur lain menyebutkan SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan disemua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah :
1.    Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
2.    Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
3.    Health worksforce (tenaga medis)
4.    Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)
5.    Health information system (sistem informasi kesehatan)
6.    Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan didalam tatanan sistem kesehatan nasional SIK merupakan bagian dari sub sistem  keenam yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuat sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pemgambilan keputusan disemua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.


B.     Tujuan Sistem Informasi Kesehatan
Tujuan dari dikembangkannya sistem informasi kesehatan adalah :
1.       SIK merupakan sub sistem dari sistem kesehatan nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan disetiap jenjang administratif kesehatan baik ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti rumah sakit ataupun puskesmas.
2.       Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk sistem infomasi kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi.

C.     Manfaat Sistem Informasi Kesehatan
WHO menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan mempunyai beberapa manfaat antara lain :
1.       Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya.
2.       Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
Adapun manfaat adanya sistem informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya :
1.       Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan
2.       Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat
3.       Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara terstruktur)

D.     Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan
Perkembangan informasi kesehatan di Indonesia telah mengalami tiga pembagian masa sebagai berikut :
1.       Era manual (sebelum tahun 2005)
2.       Era transisi (tahun 2005-2011)
3.       Era komputerisasi (mulai tahun 2012)
Masing-masing era sistem informasi kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang disebut dengan sistem aplikasi daerah (Sikda) generik. Sistem informasi kesehatan berbasis generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik (computerized)
2.       Input data hanya dilakukan ditempat adanya pelayanan kesehatan
3.       Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali)
4.       Akurat, tepat, hemat sumber daya (efisien) dan transparan. Terjadi pengurangan beban kerja sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau masyarakat.
Dalam perkembangannya sistem informasi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 2 (berdasarkan pada karakteristik integrasi sistem informasi), yaitu :
1.       Sistem informasi yang mempunyai derajat integritas internal yang tinggi
1.       Sistem informasi rekam medis elektronik
2.       Sistem informasi manajemen dokumen
3.       Sistem informasi farmasi
4.       Sistem informasi geografis
5.       Sistem pendukung pengambilan keputusan kesehatan.
6.       Sistem informasi eksekutif
7.       Data warahouse dan datamining
2.       Sistem informasi yang mempunyai derajat integrasi eksternal yang tinggi.
1.       Telemedicine
2.       Internet, intranet, ekstranet
3.       Sistem informasi kesehatan publik












BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
B.      Saran




























DAFTAR PUSTAKA

Inggarputri. 2009. Thesis: Evaluasi Penerapan SIMPUS berbasis komputer dengan metode PIECES di Puskesmas Wilayah Kabupaten Blora. Universitas Diponogoro, Semarang
Kepmenkes RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 511 tahun 20002 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
Kemenkes RI. 2009. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. http://www.kemenkes.or.id
Kusumadewi. Sri. 2009. Informasi Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta


























1 komentar:

Nurul Latifah mengatakan...

haiiii.. blognya bagus bangettt

Posting Komentar

 

SHARE D' MOMENT Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review