Senin, 08 Desember 2014

LAPORAN PENDAHULUAN PERILAKU KEKERASAN

Diposting oleh Unknown di 21.19
LAPORAN PENDAHULUAN PERILAKU KEKERASAN

1.      MASALAH UTAMA
Resiko Perilaku Kekerasan

2.      PROSES TERJADINYA MASALAH
A.    PENGERTIAN
·   Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang individu mengalami perilaku-perilaku yang dapat melukai secara fisik baik terhadap diri sendiri atau orang lain.(Susan Martin Tuckar,1998)
·   Kemarahan adalah suatu perasaan sangat tidak nyaman, kekerasan, keberangan, kebencian dan rasa bermusuhan.(Heacoke Rawlins,1993)
·   Kemarahan adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang di rasakan sebagai ancaman.(Stuart dan Sunden,1995)
·   Amuk adalah keadan gaduh gelisah yang timbul mendadak dan di pengaruhi oleh factor-faktor social budaya.(W.F Maramis.1995)
·   Amuk adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap perasaan cemas yang timbul sebagai ancaman.( Stuart dan Sunden,1991)

B.     TANDA DAN GEJALA
·   Emosi : Tidak adekuat, tidak aman, rasa terganggu,marah, dendam,jengkel, merasa tidak berguna.
·   Fisik : Muka merah,pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi, nafas pendek,keringat,sakit fisik,tekanan darah meningkat.
·   Intelektual : mendominasi, bowel sarkasme, berdebat, meremehkan.
·   Social : menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan humor.
·   Spiritual : kemahakuasaan, kebijakan atau kebenaran diri, keraguan, dan tidak bermoral.


  PENYEBAB
·         Faktor predisposisi
1.      Biologis/Neurologis
Adanya kerusakan system limbic ,lobus frontal,lobus temporal dan ketidakseimbangan neurotransmitter.
2.      Psikologis
§  Teori Frustasi : Kegagalan yang di alami akan menimbullkan frustasi yang kemudian dapat timbul agresif atau amuk
§  Teori Tumbang : Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan seperti di perasaan di tolak,di hina,di aniaya,atau saksi penganiayaan.
3.      Perilaku
Reinforcement yang di terima saat melakukan kekerasan,sering mengobservasi kekerasan di dalam atau di luar rumah,semua aspek ini  menstimulasi individu menghadapi perilaku kekerasan.
4.      Social budaya
Budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif) dan control social yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan seolah-olah perilaju kekerasan di terima (pasmisive).

·         Factor  Presipitasi
Bersumber dari diri individu sendiri,lingkungan dan interaksi dengan orang lain
·         Ancaman yang menyebabkan di bagi menjadi dua,yaitu : tujuan
1.      Internal stressor : Kelemahan fisik (kehilanagan anggota fisik,keputusasaan,ketidak berdayaan kehilangan keluarga,kurangnya percaya diri.
2.      Eksternal stressor : Situasi lingkungan yang ribut,kritikan yang mengarah pada penghinaan,kehilangan orang yang di cintai/kehilangan pekerjaan,konflik di lingkungan.

D.                PROSES TERJADINYA, AKIBAT DAN PENYEBAB
·                     Faktor penyebab terjadinya : Berduka disfungsional
Mekanisme terjadinya : Klien yang merasa gagal dalam mencapai tujuan akan mengalami berduka disfungsional sehingga menimbulkan perasaan tidak berguna dan tidak berguna sehingga mendorong untuk melampiaskan perasaannya dengan marah atau mengamuk.
·                     Factor akibat : Menciderai diri sendiri dan orang lain
Mekanisme terjadinya : klien dengan perilaku kekerasan biasanya mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan sehingga menimbulkan rasa kecewa,jengkel,marah,harga diri rendah,tidak berguna di sertai kehilanmgan kontras yang dapat mengakibatkan marah yang menciderai diri sendiri atau orang lain.

Rentang Respon Emosi
           
                          Asertif                   Frustasi                Pasif                    Agresif                Amuk


Respon Adaptif
1.                  Asertif adalah marah yang terus terang,mampu menyatakan perasaan yidak setuju dan dapat mengemukakan alasan dengan komunikasi yang baik tanpa mengkritik orang lain.
2.                  Frustasi :Respon yang terjadi akibat individu gagal mencapai tujuan, kepuasan, rasa aman yang biasanya dalam keadaan tersebut individu tidak menemukan alternative lain.
3.                  Pasif : Adalah perilaku seseorang yang marah tetapi tidak mampu mengungkapkan perasaan marahnya karena sikapnya yang introvert atau tertutup.
4.                  Agresif : Adalah perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan individu untuk menuntut sesuatu yang dianggap benar dalam bentuk destruktif, tapi masih dapat dikontrol.
5.                  Amuk adalah perasaan marah dan permusuhan yang kuat,disertai hilang control,dimana individu dappat merusak diri sendiri,orang lain maupun lingkungannya.














3.                  POHON MASALAH
          Resiko menciderai diri sendiri dan orang lain
(Akibat)
 


        Resiko perilaku kekerasan
(Care problem)
 


         Gangguan konsep diri : HDR
(Penyebab)



4.                  MASALAH YANG MUNCUL DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
a.                   Resiko menciderai diri sendiri dan orang lain
o        Muka tegang
o        Nada suara tinggi
o        Pandangan mata tajam
o        Berdebat
o        Otot tegang
o        Tindakan agresif
b.        Perilaku kekerasan
o        Muka tegang
o        Mata merah
o        Nada suara tinggi
o        Pandangan matA tajam
o        Berdebat
o        Otot tegang
o        Tindakan agresif
o        Peningkatan aktifitas motorik
c.                   Harga diri rendah
o        Sukar menerima penghargaan dari orang lain
o        Merasa bersalah
o        Kegagalan untuk bertanggung jawab atas perawatan diri
o        Merasa tidak berguna dan tidak bias apa-apa
o        Menarik diri dari orang lain dan lingkungan
o        Tidak percaya diri
o        Tidak mau menggunakan perasaannya

5.                  DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.                   Resiko menciderai diri sendiri dan orang lain
b.                  Gangguan konsep dori ( harga diri rendah)


6.                  RENCANA TINDAKAN
KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
Tgl
No. DX
DX Keperawatan
PERENCANAAN
TUJUAN
KRITERIA HASIL
INTERVENSI
Resiko perilaku kekerasan
TUM :
Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan

TUK :
1.   Klien dapat membina hubungan saling percaya.

1.    Setelah …X pertemuan klien menunjukkan percaya kepada perawat :
·      Wajah cerah, tersenyum
·      Malu berkenalan
·      Ada kontak mata
·      Bersedia menceritakan perasaan

1.   Bina hubunagan saling percaya dgn :
·     Beri salam setiap interaksi
·     Perkenalkan nama, nam panggilan perawat, dan tujuan perawat berinteraksi
·     Tanyakan dan nama panggilan kesukaan klien
·     Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap berinteraksi
·     Tanyakan masalah klien dan masalh yang dihadapi klien
·     Buat kontrak interaksi yg jelas
·     Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien
2.   Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukan
2.   Setelah …X pertemuan klien menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya ;
·     Menceritakan penyebab perasaan jengkel atau kesal baik dari diri sendiri maupun lingkunagnnya
2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya :
·     Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau jengkelnya
·     Deangarkan tanpa menyela atau member penilaian setiap ungkapan perasaan klien
3.   Klien dapat mengidentifikasi tanda tnda perilaku kekerasan
3.   Setelah …X pertemuan klien menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasan :
·     Tanda fisik : mata merah, tangan mengepal, ekspresi tegang dll.
·     Tanda emosional : perasaan marah, jengkel, bicara kasar.
·     Tanda sosial : bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasan
3.Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya :
·     Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekrasan terjadi.
·     Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda emosinya) saat terjadi perilaku kekerasan.
·     Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain (tanda-tanda social) saat terjadi perilaku kekerasan.
4.   Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya.
4.   Setelah …X pertemuan klien menjelaskan :
·   Jenis ekspresi kemarahan yang selam ini telah dilakukannya
·   Perasaannya saat melakukan kekrasan
·   Efektifitas cara yg dipakai dlm menyelesaikan masalah
4.Diskusiakan dgn klien perilaku kekerasan yg dilakukannya selam ini :
·     Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang selama ini pernah dilakukannya
·     Motivasi klienmenceritakan perasaan klien setelah tindak kekerasan tersebut terjadi
Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya masalah yang siatasi teratasi.
5.   Klien dapat mengidentifikasikan akibat perilaku kekerasan
5.   Setelah … x pertemuan klien menjelaskan akibat tindakan kekerasan yang dilakukannya
·         Diri sendiri : luka,dijauhi teman,dll
·         Orang lain / keluarga :luka,tersinggung,ketakutan,dll
·         Lingkungan : barang atau benda rusak dll
5.diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang dilakukan pada :
·   Diri sendiri
·   Orang lain / keluarga
·   Lingkungan
·   Libatkan klien dalam TAK stimulasi persepsi mengontrol perilaku kekerasaan sesi 1
6.   Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan
6.   Setelah… X pertemuan klien :
·        Menjelaskan cara-cara sehat mengungkapkan marah
6.diskusikan dengan klien :
·   Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan marah yang sehat
·   Jelaskan berbagai alternative pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien
·   Jelaskan cara-cara sehat mengungkapkan marah :
·   Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur, olah raga
·   Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain
·   Social: latihan asertif dengan orang lain
·   Spiritual: sembahyang/doa, dsb sesuai keyakinan agamanya masing-masing
·   Libatkan klien dalam TAK stimulasi persepsi mengontrol perilaku kekerasan sesi 2,3 dan 4
7.   Klien dapat mendemontrasikan cara perilaku kekerasan
7.   Setelah… X pertemuan klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasn:
·      Fisik: tarik nafas dalam, memukul bantal/kasur
·      Verbal: mengungkapkan perasan kesal/jengkel pada orang lain tanpa menyakiti
·      Spiritual: zikir/doa, meditasi sesuai agamanya
7.1.diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien memilih cara yang mungkin untuk mengungkapkan marah
7.2.latih klien memperagakan cara yang dipilih:
·   Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih
·   Jelaskan caramanfaat cara tersebut
·   Anjurkan klien menirukan pergaan yang sudah dilakukan
·   Beri penguatan pada klie, perbaiki cara yang masih belumsempurna
7.3.anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/jengkel
8.   Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan
8.   Setelah… X pertemuan keluarga:
·      Menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku kekerasan
·      Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien
8.1.diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan
8.2.diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan
8.3.jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluaraga
8.4.peragakan cara merawat klien (menangani perilaku kekerasan)
8.5.beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang
8.6.beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
8.7.tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
9.   Klien menggunakan obat sesuai program yang telah ditetapkan
9.   1. Setelah… X pertemuan klien menjelaskan:
·   Manfaat minum obat
·   Kerugian tidak minum obat
·   Nama obat
·   Bentuk dan warna obat
·   Dosis yang diberikan kepadanya
·   Waktu pemakaian
·   Efek yang dirasakan
9.2. Setelah… X pertemuan klien menggunakan obat sesuai program
9.1.jelaskan menggunakan obt secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat
9.2.jelaskan kepada klien:
·   Jenis obat (nama, warna dan bentuk obat)
·   Dosis yang tepat untuk klien
·   Waktu pemakaian
·   Cara pemakaian
·   Efek yang dirasakan klien
9.3.anjurkan klien:
·   Minta dan menggunakan obat tepat waktu
·   Lapor ke perawat/dokter jika mengalami efek yang tidak biasa
·   Beri pujian terhadap kedisiplinan klien menggunakan obat
Libatkan klien dalam TAK stimulasi persepsi mengontrol perilaku kekerasan sesi 5

 
STRATEGI PELAKSANA
Perilaku kekerasan
Sp 1
A.    Proses Keperawatan.
1.      Kondisi Klien
2.      Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
3.      Tujuan
a.       Klien dapat membina hubungan saling percaya
b.      Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya
c.       Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
d.      Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya.
e.       Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya.
f.       Klien dapat mengidentifikasi cara komnstruktif dalam mengungkapkan kemarahan.
g.      Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
h.      Klien mendapat dukungan dari keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan
i.        Klien menggunakan obat sesuai program yang telah  ditetapkan
4.      Tindakan keperawatan
a.       Bina hubungan saling percaya
b.      Diskusikan bersama klien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu
c.       Diskusikan perasaan klien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan.
d.      Diskusikan bersama klien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan saat marah
e.       Diskusikan dengan klien akibat perilakunya
f.       Diskusikan dengan klien cara mengontrol perilaku kekerasan
g.      Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan.

B.     Strategi Komunikasi
1.      Fase Orientasi
a.       Salam Terapeutik
“Assalamuallaikum, perkenalkan nama saya perawat ”KR”, panggil saya “K”, say aperawat yang dinas di ruangan shinta. Hari ini saya dinas pagi mulai pukul 07.00-14.00. Saya di sini akan merawat ibu. Namna ibu siapa? Senangnya dipanggil apa?
b.      Validasi
Umum : Bagaimana perasaan ibu hari ini?
Khusus : Masih ada perasaan kesal  atau marah?
c.       Kontrak
Topik : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan marah ibu?
Waktu : Berapa lama ibu kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat :Dimana enaknya kita akan duduk untuk bercakap-cakap bu?Bagaimana kalau di ruang tamu?
 2.      Fase Kerja
3.      Fase Terminasi
a.       Evaluasi respon pasien
b.      Rencana tindak lanjut
c.       Kontrak yang akan dilaksanakan
 
SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya, serta cara mengontrol secara fisik.
No
Tahap
Perawat
Pasien
1













2





































3
Orientasi













Kerja





































Terminasi
- Assalamualaikum ……
 - Perkenelkan nama saya “KR”, pagil saya “K”
- saya perawat yang dinas di ruang shinta ini, hari ini saya dinas dari pukul 07.00-14.00
- Saya akan merawat bapak di rumah sakitr ini.
- Nama bapak siapa?? Senagn dipanggil apa??
- Bagaimana perasaan bapak saat ini, apakah masih ada perasaan kesal atau marah?
- Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah bapak, Berapa lama kita berbincang-bincang?? Bagaimana kalau 10 menit pak??
- Di mana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang pak?? Di sini atau diruang tamu?

-   Apa yang menyebabkan bapakk marah??
-   Apakah sebelumnya bapak pernah marah?
-   Lalu penyebabnya apa?
-   Samakah dengan yang sekarang?
-   O… ya, jadi ada 2 penyebab bapak  marah, pada penyebab marah itu ada seperti bapak pulang ke rumah dan istri belum menyediakan makanan (misalnya ini penyebab marah pasien), apa yang baopak rasakan?( tunggu respon pasien)
-   Apakah baopak merasakan kesal, kemudian dada bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat dan tangan mengepal?
-   Setelah itu apa yang bapak lakukan? O… iya, jadi bapak memukul istri bapak dan memecahkan piring?
-   Apakah dengan cara ini makanan akan terhidang? Iya, tentu saja tidak.
-   Apa kerugian cara yang bapak lakukan? Betul, istri jadi sakit dan takut, piring-piring pecah, menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik?  Maukah bapak belajar mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian??
-   Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan pak. Salah satunya adalah dengan cara fisik.. jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.
-   Ada beberapa cara, bagaimana kalau kitsa belajar satu cara dulu?
-   Begini pak, kalau tanda-tamnda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak berdiri, lalu tarik nafas dari hiudung, tahan sebentar, lalu keluarkan atau tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan.
-   Ayo coba lagi!!!!!!
Tarik dari hidung, bagus …… tahan, dan tiup melalui mulut !!!! Nah, lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali, bapak sudah bias melakukannya
Bagaimana perasaanya?? Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehinga sewaktu0-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya.

-       Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak???
-       Iya, jadi ada 2 penyebab marah bapak (sebutkan) dan yang bapak rasakan (sebutkan) dan yang bapak lakukan(sebutkan) serta akibatnya(sebutkan)
-       Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah yang lalu, apa yang bapak lakukan kalu marah??
-       Yang belum kita ketahui dan bahas dan jangan lupa latihannya ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan napas dalam??? Jam berapa saja pak??
-       Baiklah bagaimana kalau g2 jam lagi saya datng dan kita latihan cara yang lain untuk mencegah atau mengontrol marah. Temp[atnya disini saja ya pak???
-       Assalamualaikum………
 
SP 2 Pasien : latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik ke 2
a.       Evaluasi latihan nafas dalam.
b.      Latih cara fisik ke 2 pukul kasur dan bantal
c.      Susun jadwal kegiatan harian cara ke 2
No
Tahap
Perawat
Pasien
1









2


















3
Orientasi









Kerja


















Terminasi
-       Assalamualaikum pak …………..
-       Sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu, sekarang saya datamng lagi.
-       Bagimana perasaaan bapak  hari ini???
-       Adakah hal-hal yang menyebabkan bapak marah???
-       Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol p[erasaan marah dengan kegiatan fisik untuk cara yang ke 2.
-       Mau berapa lama??? Bagaimana kalau 20 mernit??
-       Dimana kita bicara?? Bagaimana kalu dirung tamu???

-       Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, tangan mengepal, selain nafas dalam, bapak dapat melakukan pukul bantal dan kasur.

-       Sekarang mari kita latihan pukul bantal dan kasur. Mana tempat tidur bapak???

-       Jadi nanti kalau bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul bantal dan kasur. Nah, coba bapak lakukan !!!! pukul kasur dan bantal. Ya bagus sekali bapak melakukannya, kekesalan lampiaskan pada kasur dan bantal.

-       Nah, cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marahkemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya.

-       Bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi ??

-       Ada berapa cara yang sudah kita latih??

-       Coba bapak sebutkan lagi!!!! YYa, bagus.

-       Mari kita masukkan dalanm jadwal kegiatan sehari-harui bapak.

-       Pukul bantal kasur m,au jam berapa??? Bagaiman kalau setiap bangun tuidur??? Baik, jam0 5.00 pagi dan jam 15.00 sore lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan kedua cara tadi ya pak!!!

-       Sekarang kitsa buat jadwalnya ya pak!! Mau berapa kali sehari bapak latihan memukul kasur dan bantal serata tarik nafas dalam ini???

-       Besuk pagi kita ketemu lagi dan kita akan latihan cara mengontrol marah dengan belajar bicara yang baik, mau jam berapa pak, Baik jam 10.00 pagi ya???

-       Sampai jumpa ……
  
SP 3 pasien :    Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara sosial / verbal :
a.       Evaluasi jadwal harian untuk 2 cara fisik
b.      Latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal : menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik.
Susun jadwal latihan mengungkapkan marah scara verbal.
no
Fase
perawat
klien
1






















2






























3
Orientasi






















Kerja






























Terminasi
Assalamualaikum pak,
Sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita ketemu lagi
Bagaimana pak,sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan pukul kasur bantal?
Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?
Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.bagus. nah kalau tarik napas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya mandarin ; kalau diingatkan suster baru dilakukan tulis B, artinya; dibantu atau diingatkan.
Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya; belum bias melakukan.
Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencagah marah?
Dimana enaknya kita berbincang – bincang?
Bagaimana kalau ditempat yang sama?
Berapa lama bapak mau berbincang – bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?

Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah.
Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik napas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah.
Ada 3 caranya pak :
1.      Maminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara rendah serta tidak menggunakan kata – kata kasar. Kemarai bapak bilang penyebab marahnya karena minta uang sama istri tidak diberi. Coba bapak minta uang dengan baik : “ bu, saya perlu uang untuk membeli rokok . “  nanti bias dicoba disini untuk meminta baju, minta obat dan lain – lain. Coba bapak praktekkan. Bagus pak.”
2.       Menolak dengan baik, jika ada yang enyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya, katakana : “ maaf saya tidak bias melakukannya karena sedang ada kerjaan”. Coba bapak praktekkan. Bagus pak “ .
3.      Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakan : “ saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu “ coba prektekkan. Bagus “

“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap – cakap tentang cara menaontrol marah dengan bicara yang baik? “
“ coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari “
“ bagus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari bapak mau latihan bicara yang baik? Bias kita buat jadwalnya.”
Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari – hari, misalnya meminta obat, uang, dll.
“Bagus nnti dicoba ya pak ! “
“ Bagaimana kalau dua jam lagi ketemu lagi ? “
“ Nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marahbapak yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju?
Mau dimana pak?
Disini lagi”
Baik sampai nanti


SP 4 pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
a.       Dikusika hasil latihan mengontrol prilaku kekerasan secara fisik dan sosial / verbal
b.      Latihan sholat / berdoa
c.       Buat jadwal latihan sholat / berdoa

NO
Fase
Perawat
Pasien
1.













2.














3.
Orientasi













Kerja














terminasi
“Assalamualaikum pak,
Sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu sekarang saya datang lagi “ baik, yang mana yang mau di coba?”
“ Bagaimana pak, latihan apa yang sudah dilakukan? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali, bagaimana rasa marahnya”
“ Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah itu dengan ibadah?”
“ Dimana enaknya kitaberbincang – bincang? Bagaimana kalau 15 menit?

“coba ceritakan kegiatan ibadah yang mbak lkuan? Bagu,baik,yang mana mau di coba?
“nah,kalau mbak  sedang marah coba mbak langsung duduk dan tarik nafas dalam. Jika tidakreda juga marahnya rebahkan badan agarrileks. Jika tidak reda juga,ambil air wudlu kemudian sholat.”
“mbak bias melakukan sholt secara teratur untuk meredakan kemarahan.”
“coba mbak sebutkan sholat 5 waktu. Bagus. Mau coba yang mana? Coba sebutkan  caranya?
(untuk yang muslim)


“bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ke 3 ini?”
“jadi,sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus.”
“mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak. Mau berapa kali bapak sholat? Baik kita masukkan sholat…..dan……(sesuai kesepakatan pasien)
“coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat baak lakukan bila bapak merasa marah”
“setelah ini coba bapak lakukan jadwal sholat sesuai jadwalyang telah kita buat tadi”
“besok kita ketemu lagi ya pak?,nanti kita bicarakan cara ke 4 mengontrol rasa marah. Yaitu dengan patuh minum obat. Mau jam berapa pak? Seperti sekarang saja,jam 1 ya?”
“nanti kita akan membicarakan cara pengunaaan yang benar untuk mengontrol rasa marah bapak,setuju pak?”



SP 5 pasien :    latian mengontrol perilaku kekerasan dengan obat
a.       Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien untuk caramencegah marah yang sudah di latih.
b.      Lati pasien minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar(bnar nama pasien,benar nama obat,benar cara minum obat,benar waktu minum obat,dan benar dosis obat). Di sertai pinjelasan guna obat dan akibat berhentiminum obat.
c.       Susun jadwal minum obat secara teratur
No
Fase
Perawat
Pasien
1.
















2.




























3.
Orientasi














Kerja






























Terminasi
“assalamualaikum bapak,sesuai dengan janjisya kemarin hari ini kita bertemu lagi”
“bagaimana pak?;sudah di lakukan latihan tarik nafas dalam,pukul kasur bntal,bicara yan baik dan sholat? Apa yang di rasakan setalahmelakukan lathan secara teratur? Coba kita lihat kegiatannya?” “bagaimana kalau skarang kita bicara dan latihan tentang cara mium obat yang benar untuk menggontrol rasa marah?”
“dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau  di tempat kemarin?”
“berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”

(Perawat membawa obat pasin)
“bapak sudah dapat obat dari dokter?”
Berapa macam obat yang bapak minum?
Warnanya apa saja? Bagus!
Jam berapa bapak minum? Bagus!
“Obatnya ada 3 macam pak, yang warnanya orange namanya CPZ, gunanya agar pikiran tenang. Yang putih namanya THP agar rileks dan tidak tegang dan yang  merah  jambu namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah berkurang. Semuanya ini harus bapak minum 3X sehari jam 07.00 pagi, jam satu siang, dan tujuh malam”.
“Bila nanti setelah minum obat mulut bapak  terasa kering  maka untuk mengatasinya dengan menghisap-hisap es batu”
“bila mata trasa berkunang kunang,bapak sebaiknya istirahat dan jangan berktifitas dulu”
“Nanti dirumah sebelum minum obat  ini bapak lihat dulu label dikotak obat apakah benar nama bapak tertulis disitu, berapa osis yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah namanya obatnya sudah benar? Diisini minta obatnya pada perawat kemudian cek lagi apakah benar obatnya!”.
“Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi ya pak, karena dapat terjadi kekambuhan”.
“Sekarang kita  masukkan waktu minum obatna kedalam jadwal ya pak”.
 
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap– cakap cara minum obat yang benar?”.
“Coba bapak sbutkan lagi jenis obat yang bapak minum!.
Bagaimana cara minum obat yang benar?”.
“Nah, sudah beapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?. Sekarang kita tambahkan jadwal kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa laksanakannya dengan teratur ya!”.
“Baik, Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana bapak melaksnakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah. Sampai jumpa….”



0 komentar:

Posting Komentar

 

SHARE D' MOMENT Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review