Senin, 08 Desember 2014

SAP PRETERM PREMATURE RUPTURE of MEMBRANE (PPROM)

Diposting oleh Unknown di 20.29
PAKET PENYULUHAN
PRETERM PREMATURE RUPTURE of MEMBRANE (PPROM)

Bidang Studi                           :           Ilmu Keperawatan Maternitas
Pokok Bahasan                       :           Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
Sasaran                                    :           Pasien, keluarga pasien, dan pengunjung
Tempat                                    :           Ruang 8 (Obstetri) IRNA III Rumah Sakit Dr. Saiful
Anwar (RSSA) Malang
Hari / Tanggal                         :           Jumat, 7 Maret 2014
Waktu                                     :           1 x 45 menit
Penyuluh                                 :           Kelompok 5 Poltekkes Kemenkes Malang, Prodi DIII
Keperawatan Lawang.


1.      TOPIK
PRETERM PREMATURE RUPTURE of MEMBRANE (PPROM)

2.      PERMASALAHAN
Pecahnya selaput ketuban merupakan suatu hal yang normal pada saat  proses persalinan. Kehamilan preterm dengan ketuban pecah dini dimaksudkan pada pecahnya selaput ketuban sebelum usia kehamilan 37 minggu dan sebelum adanya tanda-tanda persalinan. Diagnosis yang tepat dan akurat dan sesuai usia kehamilan saat diagnosis ditegakkan sangat diperlukan untuk meningkatkan luaran janin dan meminimalkan komplikasi yang terjadi.
Kehamilan preterm dengan ketuban pecah dini (Preterm Premature Rupture of Membrane, PPROM) digunakan untuk kondisi pecahnya selaput ketuban yang terjadi secara spontan saat kehamilan kurang dari 37 minggu dan sebelum terjadinya proses persalinan. Hal ini merupakan 2-4% komplikasi dari kehamilan janin tunggal dan merupakan 20% komplikasi dari kehamilan kembar. Pembagian dari PPROM ini meliputi previable PPROM yaitu terjadi sebelum janin berumur 23 minggu, PPROM remote from term (umur viabel sampai 32 minggu) dan PPROM near term (usia kehamilan 32-36 minggu).
Sebanyak 30-40% dari PPROM ini akan berujung dengan persalinan preterm. Hal ini menambah risiko prematuritas dan komplikasi perinatal serta neonatal, termasuk 1-2% risiko kematian janin. Ibu hamil yang diawasi harus segera dikenali kondisi PPROM karena diagnosis yang cepat dan penanganan yang tepat akan meningkatkan hasil akhir janin. Ada banyak hal yang diperkirakan sebagai penyebab, terutama infeksi. Pada banyak penelitian dan literatur dikatakan bahwa kejadian sepsis neonatorum setelah PPROM berkisar 2-20% dengan kejadian kematian neonatal akibat infeksi sekitar 5%.
Untuk itu perlu diadakannya suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan informasi baik kepada pasien, keluarga pasien, maupun pengunjung sehingga dapat mengerti dan memahami dengan jelas tentang PPROM atau Ketuban Pecah Dini (KPD).
3.      TUJUAN
a.       Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat mengerti dan memahami tentang Preterm Premature Rupture of Membrane / PPROM (Ketuban Pecah Dini).
b.      Tujuan khusus
Pasien, keluarga pasien dan pengunjung dapat :
a.       Menjelaskan pengertian tentang Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
b.      Menjelaskan penyebab dan faktor resiko Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
c.       Menjelaskan gejala dari Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
d.      Menjelaskan bahaya dari Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
e.       Menjelaskan bagaimana penatalaksanaan dari Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
f.       Menjelaskan apa saja pemeriksaan penunjang Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
g.      Menjelaskan cara pencegahan terjadinya Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
h.      Menjelaskan himbauan jika terjadi Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)

4.      SASARAN
Sasaran langsung : pasien di Ruang 8 IRNA III RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Sasaran tidak langsung : pasien, keluarga pasien, dan pengunjung di Ruang 8 IRNA III RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
5.      MATERI
Terlampir

6.      STRATEGI
Ceramah
Tanya jawab

7.      MEDIA
LCD
Laptop

8.      PENGORGANISASIAN
1.      Moderator                         :           Rizka Berti Pradana
2.      Penyaji                  :           Denys Purfi Aldila
3.      Fasilitator              :           Ahmad Fadjar Bima Pratama
4.      Observer                :           Siti Afifah


Job Description
1. Moderator   :    Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji        :    Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
3. Fasilitator    :    Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif
dalam diskusi     
4. Observer     :      Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,
mengevaluasi jalannya penyuluhan


9.      KRITERIA EVALUASI
1.      Evaluasi Struktur
a.       Peserta hadir di tempat penyuluhan.
b.      Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruangan.
c.       Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.

2.      Evaluasi Proses
a.       Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b.      Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
c.       Penyaji menguasai materi yang akan disampaikan.

3.      Evaluasi Hasil
·         Pre :  Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
·         Post : peserta memahami dengan baik materi penyuluhan yang disampaikan oleh penyaji.
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus.



LAMPIRAN MATERI
a.      Pengertian PPROM
Preterm premature rupture of membrane (PPROM) atau Ketuban Pecah Dini Preterm adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya proses persalinan < 37 minggu.

b.      Penyebab PPROM
1.      Infeksi
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asendern dari vagina atu infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinya KPD. Serviks yang inkompentesia, kanalis servikalis yang selalu terbuka oleh karena itu kelainan pada servik uteri (akibat persalinan, curettage). Tekanan intra uteri yang meninggi atau meningkat secara berlebihan (overdistensi uterus) misalnya trauma, hidramnion, gemelli. Trauma oleh beberapa ahli disepakati sebagai faktor predisposisi atau penyebab terjadinya KPD. Trauma yang didapat misalnya hubungan seksual, pemeriksaan dalam, maupun amnosintesis menyebabkan terjadinya KPD karena biasanya disertai infeksi. Kelainan letak, misalnya sungsang, sehingga tidak ada bagian terendah yang menutupi pintu atas panggul (PAP) yang dapat  menghalangi tekanan terhadap membrane bagian bawah.
Faktor lain:
a)      Faktor golongan darah akibat golongan darah ibu dan anak yang tidak sesuai dapat menimbulkan kelemahan bawaan termasuk kelemahan jaringan kulit ketuban.
b)      Faktor disproporsi antar kepala janin dan panggul ibu.
c)      Faktor multi graviditas, merokok dan perdarahan anterpartum.
d)     Defisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat ( vitamin C).
Pada sebagian besar kasus penyebabnya, belum di temukan. Faktor yang disebutkan memiliki kaitan dengan KPD yaitu rwayat kelahiran prematur, merokok, dan perdarahan selama kehamilan.
Beberapa faktor KPD:
1.      Inkompentensi serviks(leher rahim)
2.      Polyhidramnion ( cairan ketuban berlebih)
3.      Riwayat KPD sebelumnya
4.      Kelainan atu kerusakan selaput ketuban
5.      Kehamilan kembar
6.      Trauma
7.      Serviks (leher rahim) yang pendek (<24 mm) pada usia kehamilan 23 minggu.( (Sualman, 2009).

c.       Gejala PPROM
Tanda dan gejala yang selalu ada ketika terjadi ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina, cairan vagina berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, disertai dengan demam atau menggigil, bercak vagina yang banyak, denyut jantung janin bertambah cepat, juga nyeri pada perut, keadaan seperti ini dicurigai mengalami infeksi. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila ibu duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah biasanya “mengganjal” atau “menyumbat” kebocoran untuk sementara (Nugroho, 2011).
Ada pula tanda dan gejala yang tidak selalu timbul pada ketuban pecah dini seperti ketuban pecah secara tiba-tiba, kemudian cairan tampak diintroitus dan tidak adanya his dalam satu jam. Keadaan lain seperti nyeri uterus, denyut jantung janin yang semakin cepat serta perdarahan pervaginam sedikit tidak selalu dialami ibu dengan kasus ketuban pecah dini. Namun, harus tetap diwaspadai untuk mengurangi terjadinya komplikasi pada ibu maupun janin (Varney, 2007).

d.      Komplikasi PPROM
Komplikasi yang ditimbulkan ketuban pecah dini tergantung akan usia gestasi. Dapat terjadi infeksi pada ibu maupun janin, persalinan prematur, hipoksia akibat kompresi tali pusat, deformitas pada janin, meningkatkan kasus seksio sesarea dan gagalnya persalinan normal. Salah satu komplikasi terbanyak yang dijumpai pada PPROM adalah persalinan preterm. Permasalahan yang ditemukan pada persalinan preterm tidak hanya seputar kematian perinatal, lebih dari itu bayi prematur akan diliputi oleh berbagai kelainan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kelainan jangka pendek meliputi Respiratory distress syndrome, perdarahan intraventrikular, Enterokolitis negrotikans, displasia bronkopulmoner, sepsis dan patensi duktus arteriosus. Adapun efek jangka panjang berupa kelainan neurologis seperti serebral palsi retardasi mental serta prestasi di sekolah yang kurang baik.
Usia kehamilan saat terjadinya ketuban pecah dini pada dasarnya akan bertolak belakang dengan lamanya periode laten. Kasus ketuban pecah dini pada wanita hamil aterm sebanyak 95%  akan melahirkan dalam kurun 24 jam setelah kejadian, sedangkan pada PPROM yang terjadi saat gestasi 16-26 minggu dijumpai melahirkan sebanyak 57% dalam waktu 1 minggu dan 22% dalam waktu 1 bulan. Saat timbul PPROM yang terlampau dini akan berkaitan dengan malpresentasi, kompresi tali pusat, oligohidramnion, kelainan neurologi, perdarahan otak, sindrom gawat nafas dan enterokolitis nekrotikans.

e.       Bahaya PPROM
Pada janin, KPD dapat menyebabkan kelahiran prematur, sindroma gangguan pernapasan, sepsis (infeksi darah), dan kematian. Sedangkan pada Ibu, KPD menimbulkan risiko infeksi, abrupsio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim) dan infeksi darah (sepsis).


f.       Penatalaksanaan PPROM
Wanita yang berisiko untuk mengalami persalinan prematur dan memiliki kontraksi dini menjadi sasaran untuk pemberian penanganan untuk meningkatkan luaran janin. Bila tidak ditemukan indikasi ibu maupun janin untuk membutuhkan persalinan segera maka penanganan ditujukan untuk mencegah persalinan prematur. Penanganan meliputi terminasi kehamilan atau dengan ekspektatif. Penting untuk menentukan perlu tidaknya pemberian antibiotik, kortikosteroid atau keduanya. Setelah adanya konfirmasi pecah ketuban, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.            Pembukaan dan pendataran serviks dilihat dari pemeriksaan inspekulo yang dilakukan secara steril.
2.            Untuk kehamilan dibawah 34 minggu jika tidak ditemukan indikasi ibu maupun janin untuk diterminasi ibu dirawat di kamar bersalin. Pemberian antibiotik parenteral dengan spektrum luas untuk menghindari korioamnionitis. Denyut jantung janin (DJJ) dan kontraksi uterus terus dimonitor untuk mengamati adanya penekanan tali pusat, fetal distress maupun tanda-tanda persalinan.
3.            Kehamilan dibawah 32 minggu, dilakukan pemberian betametason (2 dosis 12 mg IM per 24 jam) atau deksametason (4 dosis 5 mg IM per 12 jam).
4.            Jika kondisi janin baik dan tidak ditemukan tanda-tanda inpartu ibu dipindahkan ke ruang perawatan antepartum serta dimonitor adanya tanda-tanda inpartu, infeksi maupun gawat janin.
5.            Untuk kehamilan di atas atau sama dengan 34 minggu jika tidak terdapat tanda inpartu dilakukan induksi persalinan apabila tidak ada kontra indikasi. Pelahiran perabdominal dilakukan bila ada indikasi secara obstetri, termasuk gagal induksi.
6.            Selama induksi pemberian antibiotik parenteral diberikan untuk mencegah infeksi streptokokus.


g.      Pemeriksaan penunjang PPROM
1.      Pemeriksaan laboratrium
Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna, konsentrasi, bau dan pH. Cairan yang keluar dari vagina ini kecuali air ketuban mungkin juga atau secret vagina. Secret vagina ibu hamil pH : 4-5, dengan kertas nitrazin tidak berubah warna, tetap kuning:
a.       Tes lakmus ( tes nitrazin ), jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukkan adanya air ketuban ( alkalis). pH air ketuban 7-7,5, darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes positif yang palsu.
b.      Mikroskopik (tes pakis), dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek dan dibiarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan gambaran daun pakis.
2.      Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam kavum uteri. Pada kasus KPD . terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit. Namun sering terjadi kesalahan pada penderita oliohidromnion. Walaupun pendekatan diagnosis KPD cukup banyak macam dan caranya, namun pada umumnya KPD sudah bisa terdiagnosis dengan anamnesa dan pemeriksaan sederhana.

h.      Pencegahan terjadinya PPROM
1.      Konsumsi Harian suplemen dengan vitamin C 100 mg setelah umur kehamilan 20 minggu.
2.      Hindari perjalanan jauh yang melelahkan dan menimbulkan ketegangan fisik maupun mental bagi ibu hamil
3.      Hindari makan - makanan yang bisa merangsang terjadinya kontraksi rahim, misalnya minuman beralkohol kadar tinggi, atau makanan yang mengandung zat fermentasi berlebihan
4.      Hindari trauma atau benturan fisik pada daerah perut
5.      Pada ibu hamil kembar, kurangi aktifitas yang berlebihan, karena kehamilan kembar sendiri sudah beresiko ketuban pecah sebelum waktunya akibat peregangan rahim.
6.      Jaga tubuh ibu hamil dari infeksi terutama infeksi pada daerah alat kelamin
7.      Hindari stress berlebihan yang akan merangsang hormon  tubuh untuk menimbulkan kontraksi pada rahim
8.      Lakukan hubungan seksual secara hati - hati terutama pada kehamilan yang memasuki trimester 2, hentikan hubungan seksual bila ketuban pecah.
i.        Himbauan jika terjadi PPROM :
a.       Jangan panik
b.      Beli kertas lakmus di apotik terdekat untuk memeriksa PH vagina
c.       Jangan melakukan pemeriksaan dalam tanpa bantuan tenaga medis serta jangan mengkonsumsi jamu-jamuan
d.      Jika keluhan berlanjut segera periksakan diri ke bidan atau rumah sakit terdekat.

Pelaksanaan dan Kontrak Waktu Penyuluhan

No
Acara
Waktu
Tahapan
Kegiatan
Media
Metode
Penyuluhan
Peserta
1
Ceramah
5 menit
Pembukaan
·         Mengucapkan salam.
·         Memperkenalkan diri.
·         Menjelaskan judul materi serta tujuan yang akan dicapai oleh peserta penyuluhan dan melakukan kontrak waktu.
·         Menggali pengetahuan peserta penyuluhan.

·         Menjawab salam
·         Memperhatikan dan mendengarkan
LCD + Laptop
Tutorial
2
Ceramah
30 menit
Penyajian materi
Menjelaskan pada peserta tentang:
·         Pengertian Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
·         Penyebab dan faktor resiko  Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
·         Gejala Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
·         Bahaya Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
·         Penatalaksanaan Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
·         Pemeriksaan penunjang Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
·         Cara pencegahan Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)
·         Himbauan jika terjadi
Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)

Memperhatikan dan mendengarkan penyaji
materi
LCD+ Laptop
Tutorial
3
Tanya jawab dan Diskusi
5 menit
Evaluasi
·         Memberikan reinforcement positif kepada peserta atas kemampuan bertanya
·         Menjawab pertanyaan peserta
·         Memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan
Bertanya tentang
hal-hal yang belum dimengerti

LCD + Laptop
Tutorial dan Tanya Jawab
4
Ceramah
5 menit
Penutup
·         Menyimpulkan hasil penyuluhan
·         Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta yang telah berpartisipasi
·         Menutup acara penyuluhan

Leaflet
Tutorial




1 komentar:

Unknown mengatakan...

mbak, kalau boleh tau referensinya darima ya, terima kasih sebelumya

Posting Komentar

 

SHARE D' MOMENT Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review