Senin, 08 Desember 2014

LAPORAN PENDAHULUAN KEPRIBADIAN PASIF AGRESIF

Diposting oleh Unknown di 21.04



A.      PENGERTIAN
Orang dengan pasif agressif merasa bahwa kebutuhannya akan ketergantungan tidak pernah dipenuhi. Ia menunjukkan penangguhan (penundaan) dan sikap keras, agar diterima dan diberi dengan murah hati apa yang diharapkannya dengan sangat.
Mereka memendam rasa amarah dan permusuhan yang diekspresikan dengan cara tidak langsung tapi menggunakan cara yang menyakitkan. Tidak sensitif terhadap kritik dan selalu menganggap dirinya benar. Dari sudut kognitif-behavioral, pasif-agresif berkembang dari kepercayaan bahwa ekspresi terbuka dan kemarahan adalah berbahaya. Menuntut orang lain harus tahu apa yang diinginkan, tanpa ia memintanya (Martaniah 1999 : 79).
               Orang-orang yang berkepribadian pasif-agresif, selalu mengungkapkan keagresifannya dalam bentuk pasif. Meskipun sebetulnya di dalam batinnya agresif, tetapi dinyatakan secara pasif. Oleh karena itu, seringkali seseorang mengalami  kesulitan ketika menjalin relasi dengan orang yang berkepribadian tipe ini. Pada umumnya orang-orang berkepribadian pasif agresif tidak berterus terang. Ketika mereka sedang marah atau tidak senang, mereka tidak menyatakannya secara terang-terangan, melainkan m engungkapkannya secara pasif dengan meninggalkan tanpa sebab-sebab yang jelas. Dengan kata lain, mereka menyatakan kemarahan, kejengkelan, ketidaksenangan atau kebencian mereka, dengan reaksi perlawanan pasif.
Secara umum, orang-orang dengan kepribadian pasif-agresif, gagal membina hubungan baik dengan orang lain. Sebaliknya, malah cenderung mempunyai hubungan yang buruk. Kadang-kadang mereka menunda-nunda tugas atau tanggung jawabnya sebagai bentuk kemarahan yang terpendam. Hal-hal kecil saja dapat menjadi halangan yang besar bagi mereka untuk bertindak. Oleh karena itu, mereka selalu mengharapkan pengarahan dari orang lain dan mengalihkan tanggung jawabnya.
Kepribadian pasif agresif, mudah putus asa dan sulit untuk mengambil keputusan sendiri. Perilaku ini akan muncul dengan jelas, ketika mereka berhubungan dengan orang lain, baik dalam hal bermasyarakat, kehidupan rumah tangga atau dalan bermasyarakat, kehidupan rumah tangga atau dalam hubungannya dengan atasannya dalam hirarki pekerjaan. Cirri khas lain dari seorang pasif agresif, ialah sikapnya yang suka mencibir kalau menemukan ketidakcocokan dengan oran lain. Ia tidak berusaha untuk menyelesaikan masalahnya dengan baik, tapi malah meninggalkannya.
Salah satu bentuk amarah yang ditunjukkan oleh orang-orang pasif agresif adalah. Misalnya, ketika mereka diminta untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu yang sebetulnya sangat ringan, namun untuk menyatakan kekesalannya mereka akan menundanya. Cara lain, mereka mengerjakannya dengan serampangan sehingga hasilnya sangat buruk.



B.      TANDA GEJALA
Orang dengan kelainan ini membenci tanggung jawab yang ditunjukkan melalui perilaku mereka, daripada oleh secara terbuka mengungkapkan perasaan mereka. Mereka sering menggunakan penundaan, inefisiensi, dan lupa untuk menghindari melakukan apa yang mereka perlu lakukan atau telah diberitahu oleh orang lain untuk melakukannya.

Beberapa gejala umum yang pasif-agresif gangguan kepribadian meliputi:
* Cemberut
* Menghindari tanggung jawab dengan mengklaim kelupaan
* Sengaja melakukan pemborosan
* Menyalahkan orang lain
* Mengeluh
* Merasa dendam
* Memiliki otoritas takut
* Memendam kemarahan atau permusuhan
* Menunda
* Menolak saran orang lain

Seseorang dengan gangguan ini mungkin muncul untuk memenuhi keinginan orang lain dan bahkan mungkin antusias untuk menunjukkan keinginan mereka. Namun, mereka:
* Melakukan tindakan yang diminta terlalu terlambat untuk membantu
* Melakukan tindakan tak berguna
* Melakukan sabotase untuk menunjukkan kemarahan bahwa mereka tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata

C.      PENATALAKSANAAN
·         Nasehat dan bimbingan perilaku sehari-hari dapat mengurangi akibatnya pada diri sendiri dan lingkungannya. Bila perlu dapat diberi antidepressant atau obat neropolik.
·         Tritment yang dapat diberikan yaitu (Kaplan & Saddock, 1997 : 269):
a.      Psikoterapi.
Dapat dilakukan dengan memberikan terapi supportif, untuk memunculkan motivasi pada diri pasien. Ahli terapi harus menyatakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi sebagai akibat dari perilaku pasif-agresif yang mereka lakukan.
b.      Farmakoterapi.
Antidepresan harus diresepkan jika indikasi klinis depresi dan kemungkina bunuh diri. Beberapa pasien berespon terhadap benzodiazepine, psikostimulan, tergantung pada keadaan klinis.





KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

I.           PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan dengan wawancara dan observasi kepada klien dan keluarga yang menghantar. Pengkajian pertama kali dilakukan secara lengkap guna menggali informasi yang dibutuhkan untuk terapi guna kesembuhan klien.
Beberapa hal yang dapat dikaji kepada klien antara lain :
a.      Identitas
Meliputi:
·         Nama
·         Umur
·         Jenis kelamin
·         Pekerjaan
b.      Alasan masuk
Meliputi:
·      Penyebab klien masuk rumah sakit
·      Usaha yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dan hasilnya.

c.       Faktor Predisposisi
Meliputi
·      Riwayat penyakit masa lalu dan hasil pengobatan sebelumnya
·      Riwayat penyakit keluarga
·      Riwayat trauma yag pernah dialami
·      Masalah keperawatan yang muncul

d.      Faktor Fisik
Meliputi:
·      Tanda-tanda vital ( tekanan darah, nadi, suhu, RR )
·      Tinggi dan berat badan

e.      Faktor psikososial
Meliputi:
·      Genogram
·      Menggambarkan hubungan klien dengan keluarga minimal 3 generasi keatas
·      Masalah keperawatan yang muncul
·      Konsep diri
      Gambaran diri
 Identitas diri
 Ideal diri
 Harga diri
 Masalah keperawatan yang muncul
·      Hubungan social
     Orang yang berarti dalam hidupnya
Kelompok yang berarti dalam masyarakat
Keterlibatan klien dalam kelompok tersebut
·      Spirual
Nilai dan keyakinan
Kegiatan ibadah
Masalah keperawatan yang muncul
·      Status Mental
Penampilan
Pembicaraan
Aktivitas motorik alam perasaan
Waham
Isi pikir
Tingkat kesadaran
Memori
Tingkat konsentrasi dan berhitung
·      Kebutuhan persiapan pulang
Makan
BAK / BAB
Mandi
Berpakaian
Pemeliharaan kesehatan di dalam rumah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.    Kerusakan interaksi sosial : isolasi sosial
2.    Gangguan alam perasaan : depresi
3.    Gangguan hubungan dengan orang lain : dependent
4.    Gangguan hubungan dengan orang lain : manipulatif
5.    Isolasi sosial
6.    Gangguan konsep diri : harga diri rendah
7.    Resti amuk
8.    Resti merusak diri
INTERVENSI
Tujuan umum :
1.      Mencegah terjadinya gangguan jiwa berat
2.      Membantu mengembangkan kemampuan hubungan sosial
3.      Mendorong partisipasi keluarga dalam merawat klien


IMPLEMENTASI
·         Beri batasan perilaku dan lingkungan
·         Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan secara konstruktif
·         Beri kesempatan berpengalaman dalam kelompok
·         Tingkatkan hubungan sosial
·         Lakukan terapi perilaku
EVALUASI
Setelah dilakukan pengkajian, mengangkat diagnose, melakukan intervensi sesuai keadaan klien, dan implementasi diharapkan klien mampu berhubungan dengan orang lain secara efektif, perilaku klien merefleksikan kemampuan dalam hubungan : percaya, terbuka dan kerja sama, sumber koping.














DAFTAR RUJUKAN
Surbakti. Sudah Siapkah Menikah. Jakarta. PT: Elex Media Komputindo




0 komentar:

Posting Komentar

 

SHARE D' MOMENT Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review