PAKET
PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
STRUMA
Hari
/ Tanggal : Jumat
, 5 September 2014
Waktu : 08.00-09.00
Pokok
Bahasan : Struma
Sub
Pokok Bahasan : Menjelaskan mengenai Struma
Penyuluh : Kelompok 5 Poltekkes Malang, Prodi Lawang.
Tempat :
Ruang 17 RSSA Malang
1.
TOPIK
Struma
2.
PERMASALAHAN
Keseimbangan hormon penting untuk menjaga fungsi tubuh
tetap normal. Jika terganggu, akan terjadi masalah kesehatan, termasuk penyakit
struma. Fungsi kelenjar gondok yang membesar dan metabolisme tubuh yang
meningkat (hipermetabolisme) juga terkadang disertai kelelahan, jari-jari
gemetar atau tremor dan mata menonjol. Terjadinya goiter atau penyakit gondok
memang terkait kelainan yang menyerang kelenjar tiroid yang letaknya di depan
leher di bawah jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang fungsinya
mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh seseorang. Jika kelenjar kurang aktif
memproduksi hormon, terjadilah defisiensi hormon. Begitu juga jika terlalu
aktif, hormon yang dihasilkan akan berlebihan. Dua kondisi ketidaknormalan ini
memicu perbesaran kelenjar yang hasil akhirnya antara lain penyakit gondok
(struma endemik).
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah
satu masalah gizi utama di Indonesia, dan tersebar hampir di seluruh provinsi.
Survei Pemetaan GAKY tahun 1997/1998 menemukan 354 kecamatan di Indonesia
merupakan daerah endemik berat. Kekurangan iodium ini tidak hanya memicu
pembesaran kelenjar gondok, bisa juga timbul kelainan lain seperti kretinisme
(kerdil), bisu, tuli, gangguan mental, dan gangguan neuromotor. Untuk itu, penting
menerapkan pola makan sadar iodium sejak dini.
3.
TUJUAN
a. Tujuan
Umum
Setelah dilakukan
penyuluhan ini, diharapkan keluarga pasien dapat mengerti dan memahami tentang Struma.
b.
Tujuan
Khusus
Pasien, keluarga pasien dan
pengunjung dapat :
a. Menjelaskan
pengertian tentang struma
b. Menjelaskan
tentang penyebab penyakit struma
c. Menjelaskan
tentang tanda dan gejala penyakit struma
d. Menjelaskan
komplikasi dari penyakit struma
e. Menjelakan
penatalaksanaan penyakit struma
f. Menjelaskan
pencegahan penyakit struma
g. Menjelaskan
pemeriksaan penunjang dari penyakit struma
4.
SASARAN
a. Sasaran
Langsung :keluarga pasien , pengunjung di Ruang 17 IRNA II RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang.
b. Sasaran
tidak langsung : keluarga pasien, pengunjung di Ruang 17 IRNA II RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang.
5.
MATERI
a.
Pengertian
Struma
Struma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan
oleh penambahan jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam
jumlah banyak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar-debar, keringat, gemetaran,
bicara jadi gagap, mencret, berat badan menurun, mata membesar, penyakit ini
dinamakan hipertiroid (graves’ disease)
Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid
yang secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda
hypertiroidisme (Hartini, 1987).
Kelainan glandula tyroid dapat
berupa gangguan fungsi seperti tiritosikosis atau perubahan susunan kelenjar
dan morfologinya, seperti penyakit tyroid noduler. Berdasarkan patologinya,
pembesaran tyroid umumnya disebut struma (De Jong & Syamsuhidayat, 1998).
Struma Diffusa toxica adalah salah satu jenis struma yang
disebabkan oleh sekresi hormon-hormon thyroid yang terlalu banyak. Histologik
keadaan ini adalah sebagai suatu hipertrofi dan hyperplasi dari parenkhym kelenjar. Struma
endemik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang disebabkan oleh asupan mineral
yodium yang kurang dalam waktu yang lama.
b. Penyebab
Penyakit Struma
Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid
merupakan faktor penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain:
a.Defisiensi
iodium. Pada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di daerah yang
kondisi air minum dan tanahnya kurang mengandung iodium, misalnya daerah
pegunungan.
b.Kelainan
metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.
c.Penghambatan
sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya: thiocarbamide, sulfonylurea dan
litium).
c. Tanda
dan gejala penyakit struma
1. Pembengkakan, mulai dari
ukuran sebuah nodul kecil untuk sebuah benjolan besar, di bagian depan leher
tepat di bawah Adam’s apple.
2. Perasaan sesak di daerah
tenggorokan.
3. Kesulitan bernapas
(sesak napas), batuk, mengi (karena kompresi batang tenggorokan).
4. Kesulitan menelan
(karena kompresi dari esofagus).
5. Suara serak.
6. Distensi vena leher.
7. Pusing ketika lengan
dibangkitkan di atas kepala
8. Kelainan fisik
(asimetris leher
Dapat juga terdapat
gejala lain, diantaranya :
1. Tingkat peningkatan
denyut nadi
2. Detak jantung cepat
3. Diare, mual, muntah
4. Berkeringat tanpa
latihan
5. Goncangan
6. Agitasi
d.
Komplikasi dari penyakit struma
a. Suara menjadi serak / parau
b. Disfagia
c. Sulit bernafas
d. Penyakit jantung hipertiroid
e. Oftalmopati graves
f. Dermopati graves
e.
Penatalaksanaan penyakit struma
1.Obat
antitiroid:
a.Inon tiosianat mengurangi penjeratan iodide
b.Propiltiourasil (PTU) menurunkan pembentukan hormon tiroid
c.Iodida
pada konsentrasi tinggi menurunkan aktivitas tiroid dan ukuran kelenjar tiroid.
2.Tindakan
Bedah:
a.Tiroidektomi
subtotal yaitu mengangkat sebgaian kelenjar tiroid. Lobus kiri atau kanan yang
mengalami perbesaran diangkat dan diharapkan kelenjar yang masihtersisa masih
dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan hormon-hormon tiroid sehingga tidak
diperlukan terapi penggantian hormon.
b.Tiroidektomi
total yaitu mengangkat seluruh kelenjar tiroid. Klien yang menjalani tindakan
ini harus mendapat terapi hormon pengganti yang besar dosisnya beragam pada
setiap individu dan dapat dipengaruhi oleh usia, pekerjaan dan aktivitas.
f.
pencegahan penyakit struma
Pencegahan primer adalah langkah yang harus
dilakukan untuk menghindari diri dari berbagai faktor resiko. Beberapa
pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya struma adalah :
a. Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola
perilaku makan dan memasyarakatkan pemakaian garam yodium.
b. Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber
yodium seperti ikan laut.
c. Mengkonsumsi yodium
dengan cara memberikan garam beryodium setelah dimasak, tidak dianjurkan
memberikan garam sebelum memasak untuk menghindari hilangnya yodium dari
makanan.
d. Iodisai air minum untuk
wilayah tertentu dengan resiko tinggi. Cara ini memberikan keuntungan yang
lebih dibandingkan dengan garam karena dapat terjangkau daerah luas dan
terpencil. Iodisasi dilakukan dengan yodida diberikan dalam saluran air dalam
pipa, yodida yang diberikan dalam air yang mengalir, dan penambahan yodida
dalam sediaan air minum.
e. Memberikan kapsul minyak
beryodium (lipiodol) pada penduduk di daerah endemik berat dan endemik sedang.
Sasaran pemberiannya adalah semua pria berusia 0-20 tahun dan wanita 0-35
tahun, termasuk wanita hamil dan menyusui yang tinggal di daerah endemis berat
dan endemis sedang. Dosis pemberiannya bervariasi sesuai umur dan kelamin.
f. Memberikan suntikan
yodium dalam minyak (lipiodol 40%) diberikan 3 tahun sekali dengan dosis untuk
dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun 1 cc dan untuk anak kurang dari 6 tahun
0,2-0,8 cc.
f.
Pemeriksaan
penunjang penyakit struma
1.Dilakukan
foto thorak posterior anterior
2.Foto
polos leher antero posterior dan lateral dengan metode soft tissu technig
3.Esofagogram
bila dicurigai adanya infiltrasi ke osofagus.
4.Laboratorium
darah
5.Pemeriksaan
sidik tiroid
6.Pemeriksaan
Ultrasonografi (USG)
7.Biopsi
aspirasi jarum halus (Fine Needle Aspiration/FNA)
8.Termografi
Pelaksanaan dan Kontrak Waktu Penyuluhan
No
|
Acara
|
Waktu
|
Tahapan
|
Kegiatan
|
Media
|
Metode
|
|
Penyuluhan
|
Peserta
|
||||||
1
|
Ceramah
|
5 menit
|
Pembukaan
|
·
Mengucapkan salam.
·
Memperkenalkan diri.
·
Menjelaskan judul
materi serta tujuan yang akan dicapai oleh peserta penyuluhan dan melakukan
kontrak waktu.
·
Menggali pengetahuan
peserta penyuluhan.
|
·
Menjawab salam
·
Memperhatikan dan
mendengarkan
|
Banner dan leaflet
|
Tutorial
|
2
|
Ceramah
|
15 menit
|
Penyajian materi
|
Menjelaskan pada
peserta tentang:
·
Pengertian struma
·
Penyebab struma
·
Tanda & Gejala struma
·
Pemeriksaan struma
·
Pengobatan struma
·
Komplikasi dari
struma
|
Memperhatikan dan
mendengarkan penyaji
materi
|
Banner
dan leaflet
|
Tutorial
|
3
|
Tanya jawab dan
Diskusi
|
5 menit
|
Evaluasi
|
·
Memberikan
reinforcement positif kepada peserta atas kemampuan bertanya
·
Menjawab pertanyaan
peserta
·
Memberikan pertanyaan
tentang materi yang telah disampaikan
|
Bertanya tentang
hal-hal yang belum dimengerti
|
Banner dan leaflet
|
Tutorial dan Tanya
Jawab
|
4
|
Ceramah
|
5 menit
|
Penutup
|
·
Menyimpulkan hasil
penyuluhan
·
Mengucapkan terima
kasih atas peran serta peserta yang telah berpartisipasi
·
Menutup acara
penyuluhan
|
|
Leaflet
|
Tutorial
|
0 komentar:
Posting Komentar