SOP
Perawatan Payudara
(Penghentian
Produksi ASI)
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas
disusun oleh :
ANGGOTA
KELOMPOK 7 :
1. ABDUL
ADHIM MUSLICH (1201200012)
2. RISSA
HARDI SEPTIYANA (1201200014)
3. SISILLIA
TANTRI (1201200022)
4. RIZKA
BERTI PRADANA (1201200023)
TINGKAT : IIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PRODI DIII KEPERAWATAN LAWANG
TAHUN AJARAN 2013 / 2014
KATA
PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas
Keperawatan Maternitas yang berjudul
”SOP
Perawatan Payudara (Penghentian Produksi ASI)” ini, dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Standar
Operating Posedur (SOP)
ini disusun dengan harapan mampu menambah dan meningkatkan
wawasan penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada :
- Ibu
Kasiati selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Maternitas.
- Keluarga yang senantiasa mendukung secara moril
maupun materil, dan
- Semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung
ikut membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan
SOP ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
untuk kebaikan di kemudian hari.
Akhirnya, semoga SOP ini bermanfaat bagi kita semua.
Lawang, Januari 2014
Penulis
STANDAR
OPERATING PROSEDUR
(SOP)
Jenis
Ketrampilan : Perawatan Payudara (Penghentian Produksi ASI)
A. PENGERTIAN
|
Suatu
tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas (masa menyusui)
untuk menghentikan produksi ASI.
|
B. INDIKASI
|
Ibu
nifas yang tidak menyusui.
|
C. TUJUAN
|
1. Memelihara
kebersihan payudara.
2. Menghentikan
produksi ASI (karena bayi meninggal di dalam kandungan maupun meninggal
setelah lahir).
|
D. PETUGAS
|
Perawat
Mahasiswa
kebidanan dan keperawatan semester III
|
E. PENGKAJIAN
|
Pemeriksaan
pada payudara meliputi bentuk, konsistensi, kondisi aerola mammae dan puting
susu.
|
F. PERSIAPAN
TEMPAT DAN ALAT
|
-
Kursi yang terdapat sandaran
-
Kursi kecil untuk tempat kaki
-
Baki
-
2 buah handuk besar
-
2 waskom berisi air hangat dan
air dingin
-
1 waslap
-
Bengkok
-
Kapas dalam tempatnya
-
Stagen
-
Peniti
|
G. PERSIAPAN
PASIEN
|
-
Pasien dianjurkan duduk di kursi
yang telah disiapkan.
-
Menjaga privacy klien.
|
H. PELAKSANAAN
|
1.
Memberi salam, menjelaskan tujuan
perawatan payudara.
2.
Menjelaskan langkah – langkah
perawatan payudara.
3.
Memastikan ibu telah mengerti
perawatan payudara bagi ibu nifas yang tidak menyusui, selanjutnya
mempersiapkan alat.
4.
Memasang tabir/korden/sketsel.
5.
Mencuci tangan untuk pelaksanaan.
6.
Mendekatkan peralatan ke dekat
klien.
7.
Mempersilahkan/membantu klien
melepaskan pakaian bagian atas.
8.
Menutup punggung dan sebagian
dada klien bagian depan dengan handuk.
9.
Membersihkan papilla dan aerolla
mammae dengan kapas lembab.
10.
Mengeringkan payudara dengan
handuk kering.
11.
Membalut dada klien dengan
stagen, klien dianjurkan untuk mengangkat tangan ke samping. Balutan stagen
pada klien tidak boleh terlalu kencang dan tidak terlalu longgar (sesuai
dengan kenyamanan klien).
12.
Mengaitkan ujung stagen dengan
peniti pada bagian samping tubuh. Hal ini bertujuan untuk memudahkan klien
melepas stagen. Pastikan peniti telah
terpasang dengan baik agar tidak melukai tubuh klien.
13.
Mempersilahkan klien untuk
mengenakan pakaian kembali.
14.
Menjelaskan pada klien bahwa
perawatan payudara sudah selesai, mengucapkan salam.
15.
Membersihkan alat-alat dan
mengembalikan ke tempat semula.
16.
Mencuci tangan setelah
melaksanakan tindakan.
17.
Melakukan dokumentasi tindakan
yang telah dilakukan.
18.
Memberi nasehat pada ibu untuk
melakukan perawatan payudara ini hingga produksi ASI terhenti.
|
I.
EVALUASI
|
Tanyakan
keadaan dan kenyamanan klien setelah dilakukan tindakan.
|
TIPS :
Jika tidak ingin ASI
keluar lagi, usahakan jangan memegang atau memijat payudara. Dan jangan mandi
dengan air hangat, karena dapat merangsang produksi dan keluarnya ASI.
Setelah proses ini,
untuk sehari – hari kenakan bra yang tidak terlalu ketat namun mampu menopang
payudara.
0 komentar:
Posting Komentar