Senin, 08 Desember 2014

LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

Diposting oleh Unknown di 21.23

I.         MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri  :  harga diri rendah

II.      PROSES TERJADINYA MASALAH
A.       Pengertian
Harga diri rendah adalah perilaku negatif terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tak langsung. (Scultz dan Videback, 1998).
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).

B.       Tanda Dan Gejala
Ada 10 cara individu mengekspresikan secara langsung harga diri rendah (Stuart dan Sundeen, 1995)
1.        Mengejek dan mengkritik diri sendiri
2.        Merendahkan atau mengurangi martabat diri sendiri
3.        Rasa bersalah atau khawatir
4.        Manisfestasi fisik : tekanan darah tinggi, psikosomatik, dan penyalahgunaan zat.
5.        Menunda dan ragu dalam mengambil keputusan
6.        Gangguan berhubungan, menarik diri dari kehidupan sosial
7.        Menarik diri dari realitas
8.        Merusak diri
9.        Merusak atau melukai orang lain
10.    Kebencian dan penolakan terhadap diri sendiri
C.       Penyebab
1.      Gangguan citra tubuh
Mekanisme : Gangguan citra tubuh merupakan perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh  perubahan, ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh, pasien biasanya tidak dapat menerima , merasa kurang sempurna, kemudian menjadi harga diri rendah
Tanda :     
         Kehilangan/ kerusakan bagian tubuh
         Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh(akibat tumbuh kembang /penyakit)
         Prosedur patologik penyakit dan dampaknya terhadap strutur maupun fungsi tubuh.
         Prosedur pengobatan seperti radiasi, kemoterapi, transplantasi

D.       Akibat
  Akibat  : Gangguan Isolasi sosial  : menarik diri
Mekanisme  : Harga diri yang rendah menyebabkan klien merasa malu sehingga klien lebih suka menyendiri dan menghindari orang lain, klien mengurung diri sehingga hal ini dapat menyebabkan klien berfikir yang tidak realistik.


III.         DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Harga diri rendah
2.      Gangguan citra tubuh
3.      Isolasi sosial : menarik diri

IV.                FOKUS INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah
A.    Tujuan Umum
Klien dapat mencegah terjadinya isolasi sosial : menarik diri, dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Tujuan Khusus
1.      Klien dapat membina berhubungan saling percaya
Kriteria evaluasi :
-          Ekspresi wajah bersahabat
-          Menunjukkan rasa senang
-          Ada kontak mata
-          Mau berjabat tangan dan menyebut nama
-          Mau menjawab salam
-          Klien mau duduk berdampingan dengan perawat
-          Mau mengutarakan masalah   yang dihadapi
Intervensi :
-          Bina hubungan salign percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
a.       Sapa klien dengan ramah baik dengan verbal maupun non verbal
b.      Perkenalkan diri dengan sopan
c.       Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
d.      Jelaskan tujuan pertemuan
e.       Jujur dan menepati janji
f.       Tunjukkan sikap menerima klien apa adanya
g.      Beri perhatian kepada kllien dan perhatika kebutuhan dasar klien

2.      Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
Kriteria Evaluasi :
-          Daftar kemampuan yang dimiliki klien di RS, rumah, sekolah dan tempat kerja.
-          Daftar positif keluarga klien
-          Daftar positif lingkungan klien
Intervensi :
  Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, buat daftarnya.
  Setiap bertemu klien dihindarkan dari memberi penilaian negatif
  Utamakan memberi pujian yang realistik pada kemampuan dan aspek positif klien.

3.      Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
Kriteria evaluasi :
-          Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan di rumah sakit
-          Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan dirumah
Intervensi Keperawatan :
  Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih digunakan selama sakit
  Diskusikan kemampuan yang dapt dilanjutkan pengguanaan di rumah sakit
  Berikan pujian

4.      Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Kriteria Evaluasi :
-          Klien memiliki kemampuan yang akan dilatih
-          Klien mencoba
-          Susun jadwal harian
Intervensi Keperawatan :
  Minta klien untuk memilih satu kegiatan yang mau dilakukan di rumah sakit.
  Bantu klien melakukannya jika perlu beri contoh.
  Beri pujian atas keberhasilan klien.
  Diskusikan jadwal kegiatan haria atas kegiatan yang telah dilatih.
Catatan : ulangi untuk kemampuan lain sampai semuanya selesai
  Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan, buat jadwal.
-          Kegiatan mandiri
-          Kegiatan dengan bantuan sebagian
-          Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
  Tingkatkan kegiatan yang disukai sesuai dengan kondisi klien
  Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
.
5.      Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuanya.
Kriteria Evaluasi :
-          Klien melakukan kegiatan yang telah dilatih (mandiri, dengan bantuan atau tergantung)
-          Klien mampu melakukan beberapa kegiatan mandiri

Intervensi Keperawatan :
  Beri kesempatan pada untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
  Beri pujian atas keberhasilan klien
  Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
Rasionalisasi :
  Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri kllien
  Memberikan kesempatan kepada klien untuk tetap melakukan kegiatan yang biasa dilakukan

6.      Kllien dapt memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Kriteria Evaluasi :
-          Keluarga dapat memberi dukungan dan pujian
-          Keluarga memahami jadwal kegiatan harian klien
Intervensi Keperawatan :
  Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien denga harga diri rendah.
  Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
  Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
  Jelaskan cara pelaksanaan jadwal kegiatan klien di rumah
  Anjurkan memberi pujian pada klien setiap berhasil





DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC
 Stuart GW, Sundeen, Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed.). St.Louis Mosby Year Book, 1995
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
 Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino Gonohutomo, 2003
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung, 2000



0 komentar:

Posting Komentar

 

SHARE D' MOMENT Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review