Senin, 08 Desember 2014

LAPORAN PENDAHULUAN SKIZOFRENIA HIBEFRENIK

Diposting oleh Unknown di 20.48

SKIZOFRENIA HIBEFRENIK

PENGERTIAN
Gangguan jiwa skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang berat dan gawat yang dapat dialami manusia sejak muda dan dapat berlanjut menjadi kronis dan lebih gawat ketika muncul pada lanjut usia (lansia) karena menyangkut perubahan pada segi fisik, psikologis dan sosial-budaya. Skizofrenia pada lansia angka prevalensinya sekitar 1% dari kelompok lanjut usia (lansia)
Skizofrenia hebefrenik adalah jenis skizofrenia yang paling serius dan sering dialami pada peringkat awal kehidupan seseorang.Skizofrenia Hebefrenik adalah perilaku yang khas, regresi, primitive, afek tidak sesuai dengan karakteristik umumnya, wajah dungu, tertawa aneh, menangis dan menarik diri secara ekstrimCiri-cirinya adalah suka menarik diri daripada bersosial secara ekstrim, halusinasi, delusi, kebodohan, mempamerkan tingkah laku yang tidak sesuai, tingkah laku ganas dan tingkah laku ganjil yang lain. Skizofrenia jenis ini sama seperti paranoid daripada segi adanya delusi dan halusinasi, tetapi tidak teratur, berpecah-pecah sehingga ia tidak mempunyai makna langsung. Pasien biasanya menunjuukkan tingkah laku yang

ETIOLOGI
1.      Faktor Predisposisi
Beberapa faktor predisposisi yang berkontribusi pada munculnya respon neurobiologi seperti pada harga diri rendah antara lain :
a.       Faktor Genetis
secara genetis skizofrenia diturunkan melalui kromosom-kromosom tertentu. Tetapi kromosom yang ke berapa menjadi faktor penentu gangguan ini sampai sekarang masih dalam tahap penelitian.
b.      Factor Neurologis
Ditemukan bahwa korteks prefrotal dan korteks limbik pada klien skizofrenia tidak pernah berkembang penuh.Ditemukan juga pada klien skizofrenia terjadi penurunan volume dan fungsi otak yang abnormal.Neurotransmiter yang ditemukan tidak normal khususnya dopamine, serotonine, dan glutamat.
c.       Studi Neurotransmiter
Skizofrenia diduga juga disebkan oleh adanya ketidakseimbangan neurotransmiter dopamine yang berlebihan.
d.      Teori Virus
Paparan virus influenza pada trimester 3 kehamilan dapat menjadi factor predispossisi skizofrenia.
e.       Psikologis
Beberapa kondisi psikologis yang menjadi faktor predisposisi skizofrenia antara lain anak yang diperlakukan oleh ibu pencemas, terlalu melindungi, dingin dan tidak berperasaan, sementara ayah yang mengambil jarak dengan anaknya.
2.      Faktor Presipitasi
Faktor-faktor pencetus respon neurobiologis meliputi :
a.       Berlebihannya proses inflamasi pada sistem saraf yang menerima dan memproses informasi di thalamus dan frontal otak.
b.      Mekanisme penghantaran listrik di saraf terganggu.
c.       Gejala-gejala pemicu seperti kondisi kesehatan, lingkungan, sikap dan perilaku.

TANDA DAN GEJALA
1.      Inkoherensi yaitu jalan pikiran yang kacau, tidak dapat dimengerti apa maksudnya.
2.      Alam perasaan yang datar tanpa ekspresi serta tidak serasi atau ketolol-tololan.
3.      Perilaku dan tertawa kekenak-kanakan, senyum yang menunjukkan rasa puas diri atau senyum yang hanya dihayati sendiri.
4.      Waham yang tidak jelas dan tidak sistematik tidak terorganisasi sebagai suatu kesatuan.
5.      Halusinasi yang terpecah-pecah yang isi temanya tidak terorganisasi sebagai satu kesatuan.
6.      Gangguan proses berfikir
7.      Perilaku aneh, misalnya menyeringai sendiri, menunjukkan gerakan-gerakan aneh, berkelakar, pengucapan kalimat yang diulang-ulang dan cenderung untuk menarik diri secara ekstrim dari hubungan sosial

PSIKOFISIOLOGI
1.      Tahapan halusinasi dan delusi yang biasa menyertai gangguan jiwa.
a)      Tahap Comforting
Timbul kecemasan ringan disertai gejala kesepian, perasaan berdosa, klien biasanya mengkompensasikan stresornya dengan koping imajinasi sehingga merasa senang dan terhindar dari ancaman.
b)      Tahap Condeming
Timbul kecemasan moderat, cemas biasanya makin meninggi selanjutnya klien merasa mendengarkan sesuatu, klien merasa takut apabila orang lain ikut mendengarkan apa-apa yang ia rasakan sehingga timbul perilaku menarik diri
c)      Tahap Controling
Timbul kecemasan berat, klien berusaha memerangi suara yang timbul tetapi suara tersebut terus menerus mengikuti, sehingga menyebabkan klien susah berhubungan dengan orang lain. Apabila suara tersebut hilang klien merasa sangat kesepian atau sedih.
d)     Tahap Conquering
Klien merasa panik, suara atau ide yang datang mengancam apabila tidak diikuti perilaku klien dapat bersifat merusak atau dapat timbul perilaku suicide.
2.      Waham
Kelompok ini ditandai secara khas oleh berkembangnya waham yg umumnya menetap dan kadang-kadang bertahan seumur hidup.Waham dapat berupa waham kejaran, hipokondrik, kebesaran, cemburu, tubuhnya dibentuk secara abnormal,merasa dirinya bau dan homoseks.Tidak dijumpai Gangguan lain, hanya depresi bisa terjadi secara intermitten.Onset biasanya pada usia pertengahan, tetapi kadang-kadang yg berkaitan dgn bentuk tubuh yang salah dijumpai pada usia muda.
Isi waham dan waktu timbulnya sering dihubungkan dengan situasi kehidupan individu, misalnya waham kejaran pada kelompok minoritas.Terlepas dari perbuatan dan sikapnya yang berhubungan dengan wahamnya, afek dan pembicaraan dan perilaku orang tersebut adalah normal.Waham ini minimal telah menetap selama 3 bulan.

PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
1)      Metode Pendekatan Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional.
a.       Pengkajian  Asuhan Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal dari dasar utama dari proses keperawatan, tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.
Enam fase atau langkah dari proses keperawatan tersebut meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, engidentifikasian outcame, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
1)        Pengkajian  Asuhan Keperawatan
Pengkajian merupakan tahap awal dari dasar utama dari proses keperawatan, tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah klien.Pengelompokan data  pada pengkajian kesehatan jiwa dapat pula berupa faktor predisposisi, presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping dan kemampuan koping yang dimiliki klien.pengkajian pada  pasien dengan isolasi sosial dapat menggunakan teknik wawancara dan observasi.
a.    Pengkajian yang ditemukan pada teknik wawancara adalah sebagai berikut:
1.      Pasien mengatakan malas bergaul dengan orang lain.
2.      Pasien mengatakan dirinya tidak ingin ditemani perawat dan meminta untuk sendirian.
3.      Pasien mengatakan tidak mau berbicara dengan orang lain.
4.      Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain.
5.      Pasien merasa tidak aman dengan orang lain.
6.      Pasien mengatakan tidak bisa melangsungkan hidup.
7.      Pasien mengatakan merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.
b.      Pengkajian yang ditemukan dari hasil observasi adalah sebagai berikut:
1.      Ekspresi wajah kurang berseri
2.      Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
3.      Mengisolasi diri
4.      Tidak ada/kurang kontak mata
5.      Aktivitas menurun
6.      Asupan makanan dan minuman terganggu
7.      Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan.
8.      Tampak sedih, afek tumpul

PENCEGAHAN
Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah terjadinya skizofrenia. Namun, terapi yang diberikan sejak dini bisa membantu mengendalikan gejala sebelum terjadi komplikasi serius dan bisa membantu memperbaiki hasil jangka panjang.
Kepatuhan pada rencana terapi bisa membantu mencegah kambuhnya atau memberatnya gejala-gejala skizofrenia.Untuk orang-orang yang berisiko tinggi mengalami skizofrenia, maka perlu melakukan tindakan proaktif, seperti menghindari pemakaian obat-obat terlarang, mengurangi stress, cukup tidur, dan segera mendapatkan obat anti-psikotik jika diperlukan untuk mengurangi atau mencegah perburukan gejala.



DAFTAR RUJUKAN
§  Yahaya, A., Abdulah. C. S., Ahmad. R.,& Ismail. S. 2006. Punca dan Rawatan Kecelaruan Tingkah Laku. Jakarta: PTSA.




0 komentar:

Posting Komentar

 

SHARE D' MOMENT Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review