Senin, 08 Desember 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOLA HIDATIDOSA (HAMIL ANGGGUR )

Diposting oleh Unknown di 20.33

PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MOLA HIDATIDOSA (HAMIL ANGGGUR )

Hari / Tanggal                 : Kamis, 27 Februari 2014
Waktu                              : Pukul 10.00 WIB – 11.00 WIB
Pokok Bahasan               : Mola Hidatidosa
Sub Pokok Bahasan        : Menjelaskan mengenai Mola Hidatidosa
Penyuluh                         : Kelompok 5 Poltekkes Malang, Prodi Lawang.
Tempat                           : Ruang 9 (Gynekologi dan Onkologi) RSSA



1.      TOPIK
Mola hidatidosa ( hamil anggur )

2.      PERMASALAHAN
Di Indonesia, masalah ibu dan anak merupakan sasaran prioritas dalam pembangunan bidang kesehatan. Angka kematian ibu merupakan salah satu indikasi yang menentukan derajat kesehatan suatu bangsa. Oleh sebab itu, hal ini merupakan prioritas dalam upaya peningkatan status kesehatan masyarakat yang utama di Negara kita.
Upaya kesehatan reproduksi salah satunya yaitu menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil dan bersalin. Adapun penyebab langsung dari kematian ibu di Indonesia adalah trias klasik yaitu perdarahan, infeksi, dan toksemia gravidarum.
Salah satu penyebab perdarahan saat kehamilan adalah Mola Hidatidosa. Mola Hidatidosa merupakan penyakit wanita pada masa reproduksi (usia 15-45 tahun) dan pada multipara. Jadi, dengan meningkatnya paritas kemungkinan menderita Mola Hidatidosa dan lebih besar. Dan Mola Hidatidosa adalah salah satu penyakit trofoblas yang jinak (Manuaba, 1998:424)
Insidensi Mola Hidatidosa dilaporkan Moore dkk (2005) pada bagian barat Amerika Serikat, terjadi 1 kejadian kehamilan mola dari 1000-1500 kehamilan. Mola hidatidosa ditemukan kurang lebih 1 dari 600 kasus abortus medisinalis. Di Asia, insidensi mola 15 kali lebih tinggi daripada di Amerika Serikat, dengan Jepang yang melaporkan bahwa terjadi 2 kejadian kehamilan mola dari 1000 kehamilan. Penanganan Mola Hidatidosa tidak terbatas pada evakuasi kehamilan mola saja, tetapi juga membutuhkan penanganan lebih lanjut berupa monitoring untuk memastikan prognosis penyakit tersebut.
Mola Hidatidosa merupakan salah satu penyakit trofoblas gestasional (PTG), yang meliputi berbagai penyakit yang berasal dari plasenta yakni mola hidatidosa parsial dan komplet, koriokarsinoma, mola invasif dan placental site trophoblastic tumors. Para ahli ginekologi dan onkologi sependapat untuk mempertimbangkan kondisi ini sebagai kemungkinan terjadinya keganasan, dengan mola hidatidosa berprognosis jinak, dan koriokarsinoma yang ganas, sedangkan mola hidatidosa invasif sebagai borderline keganasan.
Mola Hidatidosa ialah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri tumor jinak (benigna) dari chorion penyebab embrio mati dalam uterus tetapi plasenta melanjutkan sel-sel trophoblastik terus tumbuh menjadi agresif dan membentuk tumor yang invasif, kemudian edema dan membentuk seperti buah anggur, karakteristik mola hidatidosa bentuk komplet dan bentuk parsial, yaitu tidak ada jaringan embrio dan ada jaringan embrio.
Sebagian dari vili berubah menjadi gelembung-gelembung berisi cairan jernih. Biasanya tidak ada janin, hanya pada mola parsialis kadang-kadang ada janin. Gelembung itu sebesar butir kacang hijau sampai sebesar buah anggur. Gelembung ini dapat mengisi seluruh cavum uteri. Di bawah mikroskop nampak degenerasi hydrotopik dari stoma jonjot, tidak adanya pembuluh darah dan proliferasi trofoblast. Pada bagian pemeriksaan kromosom didapatkan poliploidi dan hampir pada semua kasus mola susunan sex chromatin adalah wanita.
Pada mola hidatidosa, ovaria dapat mengandung kista lutein kadang-kadang hanya pada satu ovarium, kadang-kadang pada kedua-duanya. Kista ini berdinding tipis dan berisi cairan kekuning-kuningan dan dapat mencapai ukuran sebesar sarung tinju atau kepala bayi. Kista lutein terjadi karena perangsangan ovarium oleh kadar gonadotropin chorion yang tinggi, kista ini hilang sendiri setelah mola dilahirkan.
Untuk itu perlu diadakannya suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan informasi baik kepada keluarga pasien maupun pasien, sehingga keluarga pasien dapat mengerti dan memahami pentingnya mengetahui tentang Mola Hidatidosa.





3.      TUJUAN
a.       Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan keluarga pasien dapat mengerti dan memahami tentang Mola Hidatidosa.
b.      Tujuan khusus
Pasien, keluarga pasien dan pengunjung dapat :
a.       Menjelaskan pengertian tentang Mola Hidatidosa.
b.      Menjelaskan tentang penyebab dari Mola Hidatidosa.
c.       Menjelaskan tentang gejala-gejala yang timbul pada Mola Hidatidosa.
d.      Menjelaskan bahaya dari Mola Hidatidosa.
e.       Menjelaskan bagaimana cara penanganan Mola Hidatidosa, serta
f.       Menjelaskan apa saja pemeriksaan lanjutan dari Mola Hidatidosa.

4.      SASARAN
Sasaran Langsung : Orang tua  pasien, pengunjung di Ruang 9 IRNA III RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Sasaran tidak langsung : pasien, keluarga pasien, pengunjung di Ruang 9 IRNA III RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

5.      MATERI
a.      Pengertian Mola hidatidosa
Mola Hidatidosa adalah suatu kehamilan dengan sel – sel Throfoblas (sel – sel pada uri) yang abnormal, dimana terjadi peresapan cairan berlebihan ke dalam jonjot - jonjot uri, sehingga timbul gelembung-gelembung berisi cairan sebesar butir kacang hijau sampai sebesar buah anggur.
Hal ini menyebabkan  gangguan peredaran darah dan kematian janin pada hari ke 13 – 21 (Sarwono, Path Kebid. 99, 342)



b.      Penyebab Mola hidatidosa
Penyebab pasti belum ada. Namun ada factor tertentu yang menyebabkan Mola hidatidosa, antara lain :
-          Sosial ekonomi yang rendah
-          Kekurangan protein
-          Umur ibu kurang < 20 tahun
-          Umur ibu > 35 tahun dengan sering melahirkan/punya anak banyak

c.       Gejala-gejala Mola hidatidosa
-          Perut cepat membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan
-          Tidak merasakan gerakan anak
-          Muntah-muntah yang berlebihan dan lama
-          Perdarahan pada hamil muda (1-2 bulan ), sedikit/banyak, keluar gelembung-gelembung Mola Hidatidosa
-          Terjadi pre eklampsia dan eklampsia ( tensi tinggi , bengkak-bengkak pada kaki , albumin dalam air seni
-          Kadar HCG tinggi
(Sarwono, A.Kebid.99, 342 )

d.      Bahaya dari mola hidatidosa
-          Pendarahan yang hebat sampai syok, bahkan kematian
-          Mola menembus dinding rahim (perforasi)
-          Infeksi sampai sepsis (infeksi seluruh tubuh)
-          Payah jantung
-          5,56% menjadi ganas, berlangsung 7 hari- 3tahun sesudah Mola.

e.       Penanganan Mola hidatidosa
1.      Perbaiki KU ibu dengan infuse, K/P transfuse
2.      Pengeluaran jaringan Mola hidatidosa : dengan curet 2 kali , jarak curet ke 1 dan ke 2 kurang lebih 7-14 hari
·         Persiapan penderita
~ puasa sejak 6 jam sebelum curet
~ bila mulut rahim masih menutup pasang Laminaria stief 12 jam sebelum curet
~ pemasangan selang air kencing
~ pemberian infuse dengan oksitosin
~ sedia darah
·         Rencana pengobatan
~ Diberikan antibiotika untuk mencegah infeksi
~ Dilaksanakan kuretase
~ Durante kuretase drip oksitosin 20UI/500 cc cairan

3.      Pengangkatan Rahim
·         Usia ibu > 35 tahun dan sering melahirkan/punya anak banyak
·         Ada tanda-tanda keganasan

4.      Pengobatan Sistostatika
·         Usia > 35 tahun dan sering melahirkan anak banyak

Selama dirawat :
·         Ibu tirah baring , kurangi aktifitas agar tidak terjadi perdarahan
·         Makanan bergizi, untuk mempertinggi daya tahan tubuh

f.       Pemeriksaan Lanjutan
·         Pemeriksaan kadar Hcg dalam air seni selama 1-2 tahun. Dimulai 2 mg setelah curet  ke II , dengan jarak pemeriksaan 2 mg
·         Bila 2x pemeriksaan hasil HCG (-) dikatakan sembuh, namun tetap control:
~ untuk wanita yang sudah punya anak tetap control selama 2 tahun
~ untuk wanita yang belum punya tetap control selama 1 tahun
·         Selama 1-2 tahun penderita tidak boleh hamil
·         KB kondom, pil atau spiral
·         Makan dengan porsi banyak yang bergizi tinggi ( TKTP )
·         Selama hamil, makanan harus bergizi
·         Sebaiknya tidak hamil di usia < 20 tahun dan > 35 tahun
·         Periksa hamil sedini mungkin semenjak terlambat haid

·         Pemeriksaan hamil rutin dan ikuti petunjuk dari dokter dan petugas

Pelaksanaan dan Kontrak Waktu Penyuluhan

No
Acara
Waktu
Tahapan
Kegiatan
Media
Metode
Penyuluhan
Peserta
1
Ceramah
5 menit
Pembukaan
·         Mengucapkan salam.
·         Memperkenalkan diri.
·         Menjelaskan judul materi serta tujuan yang akan dicapai oleh peserta penyuluhan dan melakukan kontrak waktu.
·         Menggali pengetahuan peserta penyuluhan.

·         Menjawab salam
·         Memperhatikan dan mendengarkan
LCD + Laptop
Tutorial
2
Ceramah
30 menit
Penyajian materi
Menjelaskan pada peserta tentang:
·         Pengertian Mola Hidatidosa
·         Penyebab Mola Hidatidosa
·         Gejala-gejala Mola Hidatidosa
·         Bahaya Mola Hidatidosa
·         Penanggulangan Mola Hidatidosa
·         Penanganan Mola Hidatidosa
·         Pemeriksaan lanjutan Mola Hidatidosa
Memperhatikan dan mendengarkan penyaji materi
LCD+ Laptop
Tutorial
3
Tanya jawab dan Diskusi
5 menit
Evaluasi
·         Memberikan reinforcement positif kepada peserta atas kemampuan bertanya
·         Menjawab pertanyaan peserta
·         Memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan
·         Bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti

LCD + Laptop
Tutorial dan Tanya Jawab
4
Ceramah
5 menit
Penutup
·         Menyimpulkan hasil penyuluhan
·         Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta yang telah berpartisipasi
·         Menutup acara penyuluhan

Leaflet
Tutorial


0 komentar:

Posting Komentar

 

SHARE D' MOMENT Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review