Sabtu, 06 Desember 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN “SEKS EDUCATION UNTUK REMAJA”

Diposting oleh Unknown di 02.57

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I.                   Identifikasi Masalah
Sekarang ini seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja dan mahasiswa di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah menurut agama dan hukum yang berlakuakan tetapi juga dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa. Aktifitas seks bebas mungkin sesuatu yang biasa di negara lain khususnya dalam kehidupan barat, tetapi tidak di negara kita Indonesia. Itu sesuatu yang dilarang dalam masyarakat kita.Seks bebas mungkin membuat setiap orang senang untuk melakukannya.
Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan asmara yang mereka namakan cinta. Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini.Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks, tetapi juga termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya (tumbuhan).
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah.Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam, seks bebas atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.
Kegiatan seks (bersetubuh) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah yaitu pernikahan. Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma-norma yang berlaku lainnya) dan merupakan suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat hukumannya. Hubungan seks diluar nikah dapat berisiko terjadinya kehamilan diluar nikah, putus sekolah, perkawinan usia muda, pengguguran kandungan yang dapat membahayakan dirinya sendiri, dan yang paling utama dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah terjadinya penyakit menular seksual/penyakit kelamin yang disebabkan karena melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.

II.                PENGANTAR
Topik                     : Seks Bebas di Kalangan Remaja
Sub topik               : Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan
Sasaran                  : Remaja
Hari/tanggal          : Mei 2014
Waktu                   : 30 menit



III.             TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja dapat mengerti tentang bahaya seks bebas.

IV.             TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja akan dapat :
1.      Mengerti arti seks bebas
2.      Mengetahui faktor penyebab seks bebas
3.      Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
4.      Mengetahui bahaya seks bebas

V.                MATERI
Terlampir

VI.             MEDIA
·         Materi SAP
·         LCD
·         Leaflet

VII.          METODE
·         Penyuluhan
·         Tanya jawab

VIII.       KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1
2 menit
Pembukaan :
1.      Memberi salam
2.      Menjelaskan tujuan penyuluhan
3.      Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam
Mendengarkan
memperhatikan
2












15 menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
Materi :
1.      Pengertian seks bebas
2.      Faktor penyebab seks bebas
3.      Pencegahan seks bebas
4.      Bahaya seks bebas

Menyimak dan memperhatikan
3






















6 menit
Evaluasi :
Meminta siswa dan siswi menjelaskan atau menyebutkan kembali :
1.      Pengertian seks bebas
2.      Faktor penyebab seks bebas
3.      Pencegahan seks bebas
4.      Bahaya seks bebas
·         Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya
·         Memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan
·         Memberikan pujian atas keberhasilan responden dalam menjelaskan pertanyaan dan menjawab pertanyaan

Merespon, bertanya, dan menjawab pertanyaan
4



5 menit
Penutup :
·         Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
·         Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada peserta
·         Mengucapkan salam
Menjawab salam


XI. LAMPIRAN MATERI
a.       Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah.Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.
Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas (berganti-ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.

b.      Faktor Penyebab Seks Bebas
Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan karena ada beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan hubungan seks yaitu :
·         Pegangan tangan
·         Ciuman sebatas ciuman pipi dan kening
·         Ciuman bibir
·         Pelukan
·         Mulai berani melepas pakaian bagian atas
·         Meraba kebagian-bagian yang sensitive
·         Melakukan hubungan seks
Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka berlindung, hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan bahkan ada yag berganti-ganti pasangan. Sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas dan menggunakan metode coitus interuptus.
Faktor-fakto yang menyebabkan seks bebas yaitu :
1.      Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih saying dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2.      Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk, dan lain-lain.Sehingga dapat mempengaruhi remaja di lingkungan tersebut.
           
3.      Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah ke hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar mandir di mall, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, diantaranya terjebak dalam prilaku seks bebas.
4.      Kurangnya pendidikan agama dari keluarga
Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari keluarga, terutama orang tuanya, sehingga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.
5.      Kurangnya pendidikan seks
Saat ini, kurangnya informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuat kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya.
6.      Menonton media pornografi, diantaranya VCD dan DVD Porno
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp.5000. Sekali dirazia, setelah itu bebas lagi diperjualbelikan.Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan generasi muda itu.
7.      Tanyangan televisi
Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satunya di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton dilayar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
8.      Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya.Dimana orang-orang yang telah terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah melakukan seks bebas.Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti pasangan.
9.      Gaya hidup
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap malam, seperti dugem, minum-minuman keras, merokok, dan lain sebagainya.


c.       Pencegahan seks bebas
Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan dengan cara :
1.      Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah.
2.      Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah.
3.      Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan.
4.      Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik.
5.      Peran penting orangtua dalam masa tumbuh kembang remaja.
6.      Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan komunikasi yang baik.
7.      Meningkatkan iman dan taqwa.
8.      Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks.

d.      Bahaya seks bebas
1.      Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena dengan seks bebas, mereka tidak sepenuhnya fokus dengan belajar saat di sekolah.Itulah yang dapat menyebabkan anak putus sekolah karena malas belajar hanya memikirkan pacar saja.
2.      Perkawinan usia muda
Daris seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah pada usia muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan oleh kedua pihak. Menikah diusia muda juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik untuk kedua pihak, misalnya kerena ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan pertengkaran dan perceraian.
3.      Kehamilan diluar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks bebas yang berujung pada kehamilan. Jika terjadi kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap untuk menjadi orang tua.
4.      Aborsi
Kehamilan diluar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan untuk aborsi karena takut jika diketahui orang tua, pasangan yang belum siap menikah dan lain-lain.
5.      Penyakit kelamin atau penyakit menular seperti gonorrhea, herpes, sifilis, HIV/AIDS.




DAFTAR PUSTAKA

Boyke.Dr. Ginekologi dan Konsultan. Jakarta. 2000
Wijayanto, lip. Cinta Antara Realita Seks Pra-nikah. Jogjakarta. 2008


0 komentar:

Posting Komentar

 

SHARE D' MOMENT Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review