I.
PENGKAJIAN
A.
DATA UMUM
1.
BIODATA
Nama Kepala Keluarga :
Tn.I
Jenis
Kelamin :
Laki-laki
Umur :
68 Tahun
Agama :
Islam
Pendidikan
Terakhir : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :
Sumberporong, Lawang
2.
KOMPOSISI KELUARGA
No
|
Nama
|
Umur
|
Sex
|
Hubungan
dengan KK
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Tn. I
Ny. S
Tn. Awan
Ny. Budi
An.Tn. A
Ny.Norma
Tn.Rosidin
An.
Taflan
|
68 Th
60 Th
35 Th
29
Th
7,5
Th
28
Th
41
Th
2,5
Th
|
L
P
L
P
L
P
L
L
|
KK
Istri
Tn.I
Anak
Tn.I
Menantu Tn. I
Cucu
Anak
Tn. I
Menantu Tn. I
Cucu
|
SMP
SMP
SMP
SD
SD
SMP
SMP
-
|
Wiraswasta
IRT
Buruh
IRT
Pelajar
IRT
Wiraswasta
-
|
3.
TIPE KELUARGA
Tipe
keluarga yaitu
commune family (beberapa
keluarga hidup bersama dalam satu rumah,
sumber sama pengalaman
sama ) yang
terdiri dari Tn.I yang berperan sebagai kepala keluarga yang berusia 68 tahun
dan 2 orang anak kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak
perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
4.
SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang
dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah Bahasa Jawa.
5.
AGAMA
Seluruh
anggota keluarga Tn. I menganut agama Islam.
6.
STATUS EKONOMI KELUARGA
Penghasilan
keluarga didapat dari hasil Tn.I
dengan pendapatan kurang lebih Rp 1.000.000,- / bulan.
Uang ini digunakan setiap bulannya
untuk kebutuhan harian,
kebutuhan bulanan, kebutuhan
makan, bayar pajak, bayar
rekening listrik, dan
biaya transportasi. Penghasilan
keluarga sudah cukup memenuhi
kebutuhan.
B.
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1.
TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Tahap
perkembangan keluarga saat ini pada tahap VI
yaitu keluarga mulai melepas anak usia dewasa. Tugas
perkembangan keluarga yaitu :
·
Memperluas jaringan
keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
·
Mempertahankan
keintiman pasangan
·
Membantu anak untuk
mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
·
Penataan kembali peran
ortu dan kegiatan rumah
2.
TAHAP
PERKEMBANGAN SAAT INI
Tidak ada
tugas keluarga yang
belum terpenuhi/terlaksana pada
tahap perkembangan.
3.
RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
·
Kejadian Kesakitan Saat
Ini
Tn. I menderita penyakit TB Paru 2
½ tahun yang lalu, kemudian sudah minum obat OAT selama 6 bulan, namun Tn. I
tidak pernah cek kesehatan lagi apakah kuman TB sudah benar-benar hilang atau
tidak.
·
Kejadian Kecacatan
Tidak
ada anggota keluarga yang menderita cacat fisik.
·
Kejadian Kematian Satu
Tahun Terakhir
Terdapat
anggota keluarga yang meninggal dunia pada satu tahun terakhir yaitu adik dari
bapak mertua Tn. I yang berusia 60 tahun meninggal dunia karena sakit stroke.
·
Kejadian Penyakit
Kronis
Tidak ada anggota keluarga yang
mempunyai penyakit kronis.
·
Kejadian Sakit Satu
Tahun Terakhir
Tn.I menderita penyakit TB Paru sejak 2 ½ tahun yang
lalu.
C.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1.
KARAKTERISTIK RUMAH
·
Perumahan
Jenis
rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2.
Status rumah milik pribadi
dengan atap
rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai
dengan pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada
siang hari sehingga tampak gelap dan lembab. Penerangan di rumah
menggunakan listrik. Lantai di rumah menggunakan ubin. Kondisi
kebersihan rumah secara
keseluruhan kotor. Bagian-bagian
rumah terdapat
ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung dengan WC.
·
Pengelolaan Sampah
Keluarga mempunyai
pembuangan sampah terbuka.
Biasanya sampah-sampah
rumah tangga tersebut
diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi dibuang
di tempat pembuangan
sampah yang ada di dekat
rumahnya.
·
Sumber Air
Keluarga
mempunyai sumber air pompa tangan
untuk keperluan MCK. Untuk keperluan air minum keluarga
Tn.I membeli air minum yang sudah matang di warung (air mineral). Keadaan air
tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau.
·
Jamban Keluarga
Keluarga
mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan tinja
dengan sumber
air yaitu 10 meter.
·
Pembuangan Air Limbah
Keluarga mempunyai
saluran pembuangan air
limbah dengan kondisi
mengalir melalui selokan dan berakhir ke sungai/kali.
·
Fasilitas Sosial dan
Fasilitas Kesehatan
Terdapat
fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas, posyandu, balai pengobatan mandiri, dokter praktek, dan
bidan/mantri praktek. Fasilitas kesehatan tersebut dapat terjangkau keluarga
dengan berjalan kaki atau naik kendaraan bermotor.
2.
KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Hubungan antar tetangga Tn. I baik, saling menghomati, kerukunan terjaga,
bila ada yang memiliki kesulitan maka saling membantu dengan gotong royong.
3.
MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA
Keluarga Tn. I
selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak pernah
pindah rumah.
4.
PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI
DENGAN MASYARAKAT
Interaksi dengan keluarga paling sering
terjadi yaitu
saat pagi hari dan malam hari, biasanya interaksi terjadi saat menonton TV.
Tn.I
mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti: pengajian setiap malam Jum’at.
5.
SISTEM PENDUKUNG KELUARGA
Jumlah
anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri, 2
orang anak kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2
cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
D.
STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI
Pola komunikasi kurang efektif. Cara
berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga yaitu secara langsung Dalam
komunikasi, yang paling dominan adalah Tn. I dengan menggunakan bahasa Indonesia. Interaksi yang
berlangsung biasanya hanya
sekedar. Tidak ada konflik dalam keluarga tentang pola interaksi.
2. STRUKTUR
KESEHATAN KELUARGA
Menurut Tn
I, hanya Tn. I yang sakit dan
anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
3. STRUKTUR PERAN
Pembagian peran
dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga, sebagai bapak
untuk anak-anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai pencari
nafkah. Sedangkan anak sebagai anggota keluarga dan sebagai istri/suami bagi
pasangannya, serta menjadi orangtua dari anak-anaknya. Ny.S berperan sebagai
ibu dan nenek. Tidak ada perubahan
peran ataupun konflik
ketidaksesuaian peran dalam keluarga.
4. NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA
Tn.I bersuku
Jawa. Dalam keluarga
tidak ada nilai-nilai
tertentu dan nilai
agama yang bertentangan dengan
kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang penting.
E.
FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Semua anggota
keluarga saling menyayangi
dan keluarga merasa
bangga apabila salah satu anggota keluarga
berhasil. Respon keluarga
terhadap kehilangan yaitu berduka, namun selama ini keluarga saling
menguatkan dan menjaga satu sama lain.
2. FUNGSI
SOSIALISASI
Anggota
keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak
ada yang mempunyai kedudukan
berpengaruh di masyarakat dalam
keluarga Tn.I.
3. FUNGSI EKONOMI
Keluarga
dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya
untuk berobat.
4. FUNGSI
PERAWATAN KESEHATAN
·
Mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan
Cara
atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah. Di dalam
keluarga ini yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. I. Di dalam masalah kesehatan
dalam keluarga, diperlukan tenaga kesehatan seperti dokter/perawat untuk
memecahkan masalah kesehatan
keluarga. Anggota keluarga yang
paling dipercaya kepada keluarga adalah ibu.
·
Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn. I sudah mengerti tentang tanda dan
gejala penyakit TB yang pernah dideritanya.
·
Merawat anggota keluarga yang sakit
Anggota
keluarga kurang mengerti tentang perawatan pada Tn. I yang sedang sakit, dimana
Tn. I masih mempunyai kebiasaan merokok dan tidak ada yang melarangnya walaupun
sudah mengerti Tn I memiliki penyakit TB.
·
Kemampuan keluarga memelihara
lingkungan yang sehat
Keluarga kurang mengerti tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana rumah terlihat kotor dan kurang terawat
kebersihannya.
·
Kemampuan keluarga menggunakan
fasilitas atau pelayanan kesehatan di
masyarakat
Jika terdapat anggota keluarga yang
sakit, biasanya keluarga membawa ke fasilitas kesehatan seperti
puskesmas, dokter praktek, bidan/mantri praktek.
Pola Pemenuhan Aktivitas Sehari - Hari
a.
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Menurut
Tn.I pengadaan makanan sehari-hari dalam keluarga dengan memasak. Komposisi
jenis makanannya adalah nasi, lauk pauk, protein hewani, dan protein nabati,
sayuran, dan air minum. Cara penyajian makanan yaitu tertutup. Dalam keluarga
Tn.I tidak terdapat pantangan terhadap makanan. Pengelolaan air minum dalam keluarga dengan
cara membeli air
aqua, kebiasaan keluarga
dalam mengelola makanan yaitu
dipotong dahulu kemudian
dicuci. Kebiasaan makan dalam keluarga yaitu sendiri-sendiri.
b.
Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Dalam
keluarga Tn.I, anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari. Selama ini tidak ada anggota keluarga yang
mengalami kesulitan tidur.
c.
Pemenuhan Kebutuhan Rekreasi dan Exercise
Keluarga
tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur karena tidak memiliki dana. Dalam
keluarga Tn.I memanfaatkan
waktu luangnya dengan menonton tv saja di rumah. Keluarga Tn.I tidak
memiliki waktu khusus untuk berolahraga biasanya olahraga yang dilakukan dengan
jalan-jalan kecil dekat rumah.
d.
Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri
Pemeliharaan
kebersihan diri dalam anggota keluarga yaitu mandi 2x/hari, sikat
gigi 3x/hari,
cuci rambut1x/hari. Keluarga mandi dengan menggunakan sabun,
sikat gigi
menggunakan pasta gigi, dan cuci rambut menggunakan shampo.
F.
STRESS DAN KOPING KELUARGA
·
STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA
PANJANG
(1)
Stressor jangka pendek
Klien mengeluh batuknya kambuh lagi.
(2)
Stressor jangka panjang
Klien menderita pernyakit TB yang sudah lama dan berpotensi kambuh lagi
jika pengobatannya kurang teratur.
·
KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON
TERHADAP STRESSOR
Keluarga
selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas
kesehatan
·
STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN
Anggota
keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
·
STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL
Jika sakit, Tn. I beristirarhat dan tidur.
G.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan
umum : cukup
Kesadaran : composmentis
BB/TB
` : 45 kg/ 175cm
TTV : TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 25 X/mnt, suhu:36°C
Kepala :
Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat.
Mata : Conjungtiva
merah muda, sklera putih
Hidung : Pernafasan cuping
hidung
Mulut : mukosa bibir kering, gigi norrmal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe
dan bendungan vena jugularis
Dada : ada
tarikan intercostae, suara paru ronchi, tedrapat retraksi dinding dada, suara
nafas irregular
Perut : bulat datar, bising
usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.
E Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik
ekstrimitas bagian atas maupun ekstrimitas bagian bawah.
H.
HARAPAN KELUARGA
Keluarga
berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas kesehatan
dan pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.
ANALISA DATA
No
|
Data
Fokus
|
Masalah
Keperawatan
|
Kemungkinan
Etiologi
|
1
2.
|
Data Subjektif :
- Tn. I mengatakan sakit TB Paru sejak
2 ½ tahun
yang lalu.
- Tn. I mengatakan obatnya diminum secara
teratur selama 6 bulan
pada 2 ½ tahun
yang lalu, namun masih menjadi perokok aktif.
- Klien mengatakan dalam 1 hari menghabiskan
rokok 12 batang/hari.
- Tn.
I mengatakan tidak
pernah periksa
ke Puskesmas lagi sejak obatnya habis 6 bulan.
- Tn. I mengatakan saat ini sedang masuk
angin, flu, dan batuk-batuk.
Data Objektif :
- Kesadaran compos mentis
- Tanda-tanda
vital: TD 110/70 mmHg,
Nadi 80 x/menit, Pernafasan
25x/menit, irreguler, bunyi nafas sedikit
ronchi, Suhu 360C
- Berat Badan 45 kg, TB 175 cm
- Tn. I tampak kurus, kondisi
rumah sempit,
pencahayaan
redup, udara lembab,
gelap,
dan kotor.
Data Subjektif:
- Tn.
I mengatakan sudah lama
batuk-batuk sekitar 2 minggu
karena masuk angin.
- Tn. I mengatakan batuknya sudah sembuh dan sekarang kambuh lagi akibat
masuk angin.
- Tn. I mengatakan baru membeli obat di warung kalau batuknya
dirasa agak parah.
- Tn.
I mengatakan mengetahui tentang penyakit TB
Paru .
- Tn.
I mengatakan tidak pernah membuka
jendela karena sudah ada
kipas angin.
Data Objektif:
- Tekanan
Darah 110/70 mmHg, Nadi
86 x/menit,
Pernafasan 25x/menit, bunyi paru terdengar sedikit
bunyi ronki, Suhu 360C
- Berat Badan: 45 kg
- Tinggi Badan: 175 cm
|
Resiko terjadinya penularan TB Paru
pada anggota keluarga yang lain
Tidak efektifnya
bersihan jalan nafas pada Tn.I
|
Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit
|
PRIORITAS DIAGNOSA
KEPERAWATAN KELUARGA
1. Masalah
keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain
b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat Masalah :
Resiko
Kemungkinan
masalah untuk dirubah: Mudah
Potensi pencegahan
masalah: Sedang
Menonjolnya masalah:
Masalah dirasakan
dengan ada upaya/segera ditangani
|
2/3×1
2/2×2
2/3 x 1
2/2 x 1
|
2/3
1
2/3
1
|
Ditangani segera
karena resiko penularan TB Paru
pada anggota keluarga yang
lain, Tn. I riwayat TB Paru 2 ½
tahun yang lalu minum obat OAT selama 6 bulan, dan
tidak pernah berobat lagi.
Dapat dirubah dengan
penyuluhan penularan TB Paru
dengan menganjurkan Tn. I
tidak membuang dahak sembarangan dan rajin
membuka jendela pada pagi hari dan siang hari.
Resiko penularan
sulit dicegah karena kondisi rumah yang sempit dan interaksi
antara anggota keluarga yang
lain kurang dari
1 meter dan Tn.
I lupa untuk menutup mulut jika batuk
Masalah perlu
ditangani segera karena
resiko penularan pada anggota keluarga yang lain dengan
melakukan pemeriksaan pada
anggota keluarga yang
lain (screening kesehatan) dan anjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas (puskesmas)
yang terdekat dan
sesuai kemampuan.
|
|
Total Skor
|
|
3 1/3
|
|
2. Masalah
keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. I b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat Masalah :
Aktual
Kemungkinan
masalah untuk dirubah: Mudah
Potensi pencegahan
masalah: Sedang
Menonjolnya masalah:
Masalah
Dirasakan berat,harus
segera ditangani
|
3/3 x1
2/2×2
2/3 x 1
2/2 x 1
|
1
1
2
1
|
Masalah ini
bersifat aktual karena Tn. I
mengeluh batuk-batuk selama 2 minggu, sesak nafas dan mudah lelah. Jika
tidak ditangani segera dapat mengakibatkan penyakit menjadi semakin parah.
Pelayanan kesehatan
dekat dari rumah dan
terjangkau, dana untuk berobat
tersedia karena murah. Dengan informasi
yang diberikan keluarga dapat
mngerti tentang TB Paru dan mencegah penularan.
Tn. I
adalah penderita TB
Paru dengan minum obat OAT selam 6 bulan pada 2 ½ tahun yang lalu dan
sudah minum obat OAT selama 6 bulan. Saat
ini Tn.I belum
pernah kontrol kesehatan lagi
di Puskesmas. Keluarga belum ada upaya
untuk mengatasi masalah/kondisi
Tn. I karena belum ada waktu sehingga kemungkinan penularan cukup tinggi.
Keluarga merasa ada
masalah dan perlu segera ditangani
karena sudah merasakan gejala-gejala penyakit.
|
|
Total Skor
|
|
4 2/3
|
|
INTERVENSI
KEPERAWATAN
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Evaluasi
|
1
2
|
Resiko terjadinya
penularan TB Paru pada
anggota keluarga yang
lain b.d Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga yang
sakit.
Tidak efektifnya
bersihan jalan nafas pada Tn.I
b.d ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga dengan
masalah penyakit TB
Paru.
|
-Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
Tindakan keperawatan
selama 2 minggu
Diharapkan
pengetahuan keluarga Tn.I
bertambah.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2
minggu diharapkan
jalan nafas Tn. I
efektif.
|
1. Menjelaskan
pengertian dan gejala
serta penyebab dari
penyakit TB Paru.
2. Tanyakan
kembali tentang
pengertian, tanda dan gejala serta
penyebab dan akibat
dari penyakit TB Paru
3. Berikan pujian
yang positif/jawaban
yang tepat
1.Jelaskan
pengertian,
tanda dan gejala,
serta penyebab dari penyakit TB
Paru
2.Tanyakan
kembali tentang
pengertian, tanda dan
gejala, serta
penyebab dari
penyakit TB Paru
3.Berikan reinforcement
positif atas
kemampuan keluarga
|
Respon verbal dari
keluarga dengan menyebutkan
tentang
pengertian
penyakit TB Paru,
tanda dan gejala serta
penyebabnya
Respon verbal
dari keluarga
terkait pengertian,
penyebab, tanda dan gejala
TB Paru.
|
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang
TB paru
Respon: Tn.I mengatakan TB paru adalah penyakit
batuk
2. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya
Tn.I tentang TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
3. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang
penyebab TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan penyebabnya karena merokok.
4. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya
Tn.I tentang penyebab TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
5. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang
tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan tanda dan gejala TB paru
adalah sesak nafas dan batuk-batuk.
6. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya
Tn.I tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
7. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang
cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara penularan TB paru yaitu
jika kita minum pada gelas yang sama.
8. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya
Tn.I tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
9. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang
cara mengetahui seseorang terkena TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mengetahui seseorang
terkena TB paru yaitu dengan cara berobat ke Puskesmas.
10.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mengetahui
seseorang terkena TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
11.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak
menular kepada orang lain
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegah agar tidak
menular kepada orang lain yaitu jangan minum pada gelas yang sama, nanti bisa
menular penyakit TB paru.
12.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara pencegahan
agar tidak menular kepada orang lain
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
13. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang
cara mencegah dan mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegahnya dengan cara
minum jangan pada gelas yang sama dan cara mengobatinya dengan berobat ke
Puskesmas.
14.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mencegah
dan mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
15. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang
obat-obatan TB Paru dan efek sampingnya
Respon:Tn.I mengatakan tidak nafsu makan dan air
kencingnya berwarna kuning saat minum obat OAT.
16.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB
Paru dan efek sampingnya
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
17.
Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat
tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I mengatakan akibat bila tidak minum obat
tidak teratur atau terputus yaitu nanti bisa kambuh lagi dan makin parah
penyakitnya.
18.
Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila
minum obat tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
EVALUASI
KEPERAWATAN
S
|
O
|
A
|
P
|
Tn.I mengatakan sudah
mengetahui masalah TB paru, dan akan periksa dahak ke Puskesmas
|
·
Tn. I dapat menyimak
penjelasan yang diberikan dengan penuh perhatian.
·
Tn. I dapat
menjelaskan kembali tentang TB paru baik mengenai tanda dan gejala, penyebab,
maupun akibat penyakit TB paru, serta Tn. I akan memeriksakan dahak kembali
untuk mengetahi apakah Tn. I terkena TB paru lagi atau tidak.
·
Tn. I mengatakan akan
membuka jendela kamar setiap pagi dan akan meningkatan penerangan di kamarnya
agar matahari dapat masuk ke dalam kamar.
|
Masalah
teratasi sebagian
|
Lanjutkan
intervensi
|
5 komentar:
makasi sudar
Ma kasih, bro...
kak minta dapusnya donk
Mbak itu penelitian langsung ta?
Makasih ya mbak
Posting Komentar