PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ALERGI
Bidang Studi : Ilmu
Keperawatan Anak
Pokok Bahasan : Alergi pada Anak
Sasaran : Pasien,
keluarga pasien, dan pengunjung
Tempat : Poliklinik Anak
Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang
Hari / Tanggal : Rabu, 21 Mei 2014
Waktu : 1 x 20 menit
Penyuluh : Kelompok
5 Poltekkes Kemenkes Malang, Prodi DIII
Keperawatan
Lawang.
1.
TOPIK
Alergi
2.
PERMASALAHAN
Beberapa laporan ilmiah baik di
dalam negeri atau luar negeri menunjukkan bahwa angka kejadian alergi terus meningkat tajam beberapa tahun terakhir. Tampaknya alergi merupakan kasus yang
mendominasi kunjungan penderita di klinik rawat jalan pelayanan kesehatan anak. Alergi ternyata berkaitan dengan gangguan sistem saraf
pusat dan dapat menimbulkan beberapa manifestasi klinik. Susunan
saraf pusat adalah bagian yang paling lemah dan sensitive dibandingkan organ
tubuh lainnya. Otak merupakan
pusat segala koordinasi sistem tubuh dan fungsi luhur. Sedangkan alergi dengan
berbagai akibat yang bisa mengganggu organ
sistem susunan saraf pusat dan disfungsi sistem imun itu sendiri tampak
menimbulkan banyak manefestasi klinik yang dapat menggangu perkembangan dan perilaku anak.
Menurut dokter dari Austria, alergi
merupakan hasil reaksi yang “aneh” dari tubuh karena tubuh beraksi terhadap
partikel-partikel bebas yang ada di sekitar.
Makna alergi yang lain adalah
sebuah reaksi yang “berlebihan” dari partikel-partikel asing yang memasuki
tubuh. Suatu keadaan dimana orang menjadi sangat rentan terhadap bahan /
senyawa, yang bagi orang lain tidak menimbulkan gangguan.
Gejala alergi akan muncul tergantung pada bagian mana jaringan mengeluarkan
histamine; pada telinga, hidung, tenggorokan, gatal pada bagian dalam mulut
atau kesulitan bernafas dan menelan. Bisa juga pada saluran pencernaan yang
mengakibatkan diare dan sakit perut. Kondisi paling parah jika alergi terhadap
seluruh proses pencernaan, dari mulai rmulut hingga usus besar dan pembuangan.
Alergi pada orang dewasa umumnya bertahan, sedangkan pada anak-anak kerap hilang seiring bertambahnya usia. Frekuensi menyantap satu jenis makanan berpengaruh terhadap alergi. Alergi makanan bisa menyerang siapa saja dengan kadar yang berbeda beda. Pada saat seseorang menyantap makanan kemudian timbul perasaan tidak enak pada tubuhnya maka mereka akan beranggapan bahwa mereka alergi terhadap makanan tersebut. Fakta membuktikan, tidak semua anggapan tersebut benar. Hanya 1% pada orang dewasa dan 3% pada anak - anak yang terbukti jika mereka memang benar benar alergi terhadap makanan tertentu.
Alergi pada orang dewasa umumnya bertahan, sedangkan pada anak-anak kerap hilang seiring bertambahnya usia. Frekuensi menyantap satu jenis makanan berpengaruh terhadap alergi. Alergi makanan bisa menyerang siapa saja dengan kadar yang berbeda beda. Pada saat seseorang menyantap makanan kemudian timbul perasaan tidak enak pada tubuhnya maka mereka akan beranggapan bahwa mereka alergi terhadap makanan tersebut. Fakta membuktikan, tidak semua anggapan tersebut benar. Hanya 1% pada orang dewasa dan 3% pada anak - anak yang terbukti jika mereka memang benar benar alergi terhadap makanan tertentu.
Perbedaan ini terjadi
akibat masih banyaknya orang yang salah kaprah akan pengertian alergi makanan.
Mereka tidak bisa membedakan mana yang disebut alergi makanan dan mana yang
disebut dengan intoleransi terhadap makanan. Seseorang dengan alergi makanan
harus segera diidentifikasi dan ditangani sebab meskipun gejala awalnya tidak
berat namun lama lama mereka bisa mengalami gejala berat dan fatal.
3.
TUJUAN
a. Tujuan
Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini,
diharapkan pengetahuan
peserta penyuluhan tentang
alergi akan
meningkat.
b.
Tujuan
Khusus
Setelah
dilakukan penyuluhan ini , peserta penyuluhan dapat :
a. Menyebutkan pengertian alergi.
b. Menyebutkan tanda dan gejala adanya gangguan alergi pada
anak.
c. Menjelaskan tentang cara penanganan bila ditemukan alergi
pada anak.
4.
SASARAN
Ibu dan keluarga pasien Poliklinik Anak RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang.
5.
MATERI
Terlampir
6.
METODE
a.
Tutorial
b.
Tanya jawab
7.
MEDIA
a.
Leaflet
b.
LCD dan Laptop
8.
KRITERIA EVALUASI
·
Kriteria struktur :
-
Peserta hadir di ruang tunggu Poliklinik Anak. Rumah Sakit dr. Saiful Anwar,
Malang
-
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
di ruang tunggu Poliklinik Anak. Rumah Sakit dr. Saiful Anwar, Malang
-
Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan.
·
Kriteria Proses :
-
Ibu dan keluarga antusias terhadap
materi penyuluhan.
-
Ibu dan keluarga konsentrasi
mendengarkan penyuluhan.
-
Ibu dan keluarga mengajukan
pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar.
·
Kriteria Hasil :
-
Ibu dan keluarga mengetahui tentang
pengertian alergi pada anak.
-
Ibu dan keluarga mengerti tanda dan
gejala alergi pada anak
-
Ibu dan keluarga dapat menjelaskan cara
penanganan alergi pada anak.
PELAKSANAAN DAN KONTRAK WAKTU PENYULUHAN
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN
PENYULUHAN
|
KEGIATAN
PESERTA
|
1
|
3 Menit
|
Pembukaan:
·
Memperkenalkan diri
·
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
·
Melakukan kontrak waktu.
·
Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan
|
· Menyambut
salam dan mendengarkan
· Mendengarkan
· Mendengarkan
· Mendengarkan
|
2
|
10 Menit
|
Pelaksanaan
:
·
Menjelaskan tentang pengertian alergi pada anak.
·
Menjelaskan tentang tanda dan gejala alergi pada
anak
·
Menjelaskan tentang cara
penanganan bila ditemukan alergi pada anak.
·
Memberikan kesempatan pada ibu dan keluarga untuk
bertanya di setiap
bagian penyuluhan.
|
·
Mendengarkan dan memperhatikan
v
·
Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
|
3
|
5 Menit
|
Evaluasi :
Menanyakan
pada ibu dan keluarga tentang materi yang diberikan dan reinforcement kepada
ibu dan keluarga bila dapat menjawab & menjelaskan kembali pertanyaan/materi
|
Menjawab
& menjelaskan pertanyaan
|
4
|
2 Menit
|
Terminasi
:
·
Mengucapkan terima-kasih kepada ibu dan keluarga
·
Mengucapkan salam
|
Mendengarkan
dan membalas salam
|
BAB II
PEMBAHASAN
1.
DEFINISI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : alergi
adalah :
(1) perubahan reaksi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit;
(2) keadaan sangat peka terhadap suatu penyebab tertentu.
(1) perubahan reaksi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit;
(2) keadaan sangat peka terhadap suatu penyebab tertentu.
Hipersensitivitas / alergi adalah reaksi imun yang
patologik, terjadi akibat respon imun yang berlebihan sehingga menimbulkan
kerusakan jaringan tubuh.
2.
ETIOLOGI
·
Lingkungan
·
Genetik
·
Psikis
·
Makanan
·
Obat
·
Debu
·
Mikroorganisme
·
Cuaca
·
Bulu
·
Sengatan / gigitan serangga.
3.
JENIS ALERGI
a. Asma
Asma adalah
peradangan saluran pernafasan yang mengakibatkan kesulitan bernafas karena
menyempitnya saluran udara bronkial sehingga pasokan udara ke paru-paru menjadi
kurang. Asma tidak selalu disebut alergi, namun disebut sebagai gejala alergi
yang disebabkan oleh alergen yang terhirup. Gejala-gejala asma yang
umum adalah nafas pendek, batuk, nafas berbunyi dan dada sesak.
b. Alergi Selaput Lendir hidung (Rhinitis)
Alergi jenis
ini dapat didiagnosa karena ada peradangan di dalam saluran hidung. Alergi ini
dialami oleh 1 dari 5 orang di Amerika dan dikenal sebagai gejala sakit yang
umum diseluruh dunia. Ini memicu berbagai gejala yang lain termasuk hidung
tersumbat dan gatal, bersin-bersin, mata berair, hidung beringus, post
nasal drip (sensasi menetesnya lendir di belakang hidung) dan hidung
berair.
Alergi selaput lendir hidung secara garis besar
digolongkan menjadi dua grup, yaitu terus-menerus dan musiman. Alergi yang
terus menerus disebabkan oleh kontak dengan alergen secara terus menerus
seperti debu dan tungau (kutu mikroskopik), jamur dan bulu binatang.
Alergi jenis ini yang musiman juga disebut sebagai demam rumput
kering (hay fever), disebabkan serbuk sari yang terbang musiman. Kejadian
alergi musiman akan timbul disaat musim serbuk sari berkembang.
c. Alergi mata atau alergi Konjungtivitis
Alergi ini disebabkan oleh peradangan selaput yang
meliputi bola mata dan struktur dibawah bola mata. Ada 5 gejala umum dari
alergi konjungtivitis yaitu, bertambahnya produksi airmata,
putih mata menjadi merah begitu juga bagian dalam kelopak mata, mata menjadi
gatal, pandangan kabur dan pembengkakan kelopak mata atau sekitarnya.
d. Alergi Eksim
Alergi eksim atau kulit meradang adalah
alergi akibat bakteri yang berkembang di kulit. Karakter umum alergi
kulit ini adalah peradangan atau iritasi pada kulit, bisa gatal ataupun
tidak gatal. Gejalanya berbeda pada tiap orang.
Kulit
berbintik-bintik merah, gatal dan bengkak. Dikenal juga dengan
urtikaria, karakter alergi ini adalah kulit menjadi merah pucat serta benjol
bengkak di beberapa bagian kulit yang muncul karena kontak dengan alergen.
Kulit menjadi gatal dan kadang menyebabkan rasa seperti terbakar atau tersengat.
Ini bisa muncul pada semua bagian tubuh termasuk permukaan kulit, telinga,
tenggorokan dan lidah. Biasanya berbentuk bentol-bentol kecil, tapi pada
beberapa kasus, urtikaria bisa menyebabkan benjolan sebesar piring makan.
e. Alergi Makanan
Ini adalah payung dari alergi yang biasanya disebut
ketidak-toleranan terhadap jenis makanan. Ada beberapa jenis makanan yang bisa
menyebabkan alergi yang umumnya timbul pada masyarakat Amerika termasuk alergi
susu, kacang, alergi telur, alergi ikan, alergi kerang dan kedelai.
4.
JENIS ALERGEN
a. Saluran Napas : debu, asap & serbuk rokok, serpihan kulit
binatang mati & rambut, serbuk bunga, rumput/pohon, debu kapuk, kutu dalam
debu rumah, bulu hewan, debu misal dari bantal dan selimut.
b. Kulit/Selaput Lendir : kosmetik, cat rambut, tembaga, perhiasan logam,
pakaian dari wool.
c. Saluran Pencernaan : cumi-cumi, udang, kepiting, susu, telur,
obat-obatan.
d. Suntikan/Injeksi : obat/antibiotik, hormon, serum, bisa, sengatan
serangga, dll
5.
TANDA DAN GEJALA
a. Kulit : bercak merah, biduren (urtikaria),
gatal-gatal.
b. Selaput Lendir/mukosa : Mata merah, bengkak berair,
Hidung berlendir, bersin-
bersin.
c. Paru : sesak napas, batuk, asma
d. Saluran cerna : diare, mual, Muntah
6.
PENATALAKSANAAN
a. Ringan :
Sembuh sendiri 2 - 3 hari setelah alergen disingkirkan
Sembuh sendiri 2 - 3 hari setelah alergen disingkirkan
b. Sedang - Berat :
- Hindari alergen penyebab Alergi (Eliminasi / Minimalisasi/Subsitusi)
- Desensititasi, Imunoterapi
- Obat Oral/Injeksi : Antihistamin, Kortikosteroid, Simpatomimetik, Anti Cemas/Penenang
- Hindari alergen penyebab Alergi (Eliminasi / Minimalisasi/Subsitusi)
- Desensititasi, Imunoterapi
- Obat Oral/Injeksi : Antihistamin, Kortikosteroid, Simpatomimetik, Anti Cemas/Penenang
7.
PEMERIKSAAN
Tes IgE spesifik dengan RAST (radio immunosorbent
test) atau ELISA (enzyme linked immuno assay).
Secara in vivo dengan uji intrakutan yang tunggal atau
berseri, uji tusuk (prick test), uji provokasi hidung/ uji inhalasi, dan uji
gores. Dilakukan diet eliminasi dan provokasi untuk alergi makanan.
1 komentar:
MNATAP
Posting Komentar